BOGOR, Today – Setelah menÂdapat gelontoran dana dari Pemerintah Kabupaten Bogor, pembahasan rencana bisnis PT Sayaga Wisata yang diagendaÂkan awal tahun ini, belum juga dilaksanakan meski Januari 2016 berakhir sebentar lagi.
Sekretaris Daerah (SekÂda) Kabupaten Bogor, Adang Suptandar yang bertindak seÂbagai pemegang saham pun belum bisa memastikan RaÂpat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Sayaga Wisata bakal digelar. Ia justru melemparnya ke Asisten Ekonomi dan PemÂbangunan, Benny Delyuzar. “Soal itu, tanya Asisten EkÂbang ya,†singkat Adang, MinÂggu (24/1/2016).
Terpisah, Benny DeÂlyuzar sendiri mengakui belum ada pembahasan terkait RUPS tersebut. “Belum ada rencana pembaÂhasan RUPS dalam waktu dekat. Kalau ada, nanti pasti kami infoÂkan,†ujar Benny saat dihubungi.
Komisaris PT Sayaga, RahÂmat Sujana pun pun idem ditto. Namun, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini sedikit memberi harapan dengan menyebutkan, jadwal RUPS sedang disusun. “SeÂdang disusun agenda dan jadÂwal RUPS-nya,†kata dia.
Terpisah, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Slamet Mulyadi mengusulkan, rencana pembangunan hotel di kawasan Cibinong yang sempat digadang-gadang itu sebaiknya dikaji ulang. Ia menilai, banyak potensi alam di Bumi Tegar Beriman belum tergarap maksimal.
Tidak hanya puncak yang menÂjadi potensi wisata, naÂmun beÂberapa wilayah Kabupaten Bogor, seperti Bogor Barat dan BoÂgor Timur sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk mengembangkan poÂtensi wisata di masing-masing wilayah tersebut.
“Dengan anggaran sebesar Rp 75 miliar tertuang dalam Perda penyertaan modal PT Sayaga Wisata, lebih baik uang tersebut dialokasikan untuk pengembangan potensi alam, bukan membangun hotel,†ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Menurutnya, Pemkab BoÂgor harus bercermin pada lesunya bisnis hotel belakanÂgan ini sebelum ikut berkecimÂpung dalam sektor ini. Itulah alasan anggota dari Dapil III, meminta bisnis plan membanÂgun hotel dikaji ulang.
“Puncak saja, yang bisnis hotel banyak terkonsentrasi disana, beberapa diantaranya sudah mengurangi pegawai karena hunian yang menurun. Eh ini malah ada BUMD mau bikin hotel,†pungkasnya.
(Rishad Noviansyah)