MADAGASKAR TODAYÂ – Puing peÂsawat yang ditemukan di lepas pantai Reunion, sebuah pulau yang terletak sekitar 500 mil sebelah timur dari Madagaskar, Afrika, di Samudera HinÂdia, sedang diselidiki atas kemungÂkinan terkait dengan pesawat milik Malaysia Airlines yang hilang pada 8 Maret 2014 .
Seorang pejabat Angkatan Udara Perancis mengatakan terlalu dini unÂtuk mengetahui apakah puing-puing itu berasal dari pesawat MH370 yang membawa 239 orang ketika mengÂhilang. Reunion sekitar 3.500 mil dari Kuala Lumpur, Malaysia, tempat MH370 lepas landas sebelum mengÂhilang di atas Laut Cina Selatan.
Para pejabat AS menegaskan bahÂwa gambar puing itu cocok dengan bagian sayap dari Boeing 777, jenis peÂsawat yang sama seperti MH370. Tapi mereka tidak mengomentari apakah puing-puing itu mungkin berasal dari pesawat yang hilang tersebut.
Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan tim seÂdang dikirim dari Malaysia ke ReÂunion untuk memeriksa puing-puing itu dalam upaya untuk menentukan apakah puing itu berasal dari MH370. “Saya telah mengirim sebuah tim untuk memverifikasi reruntuhan itu. Kami berharap tim ini dapat mengiÂdentifikasi (reruntuhan) itu sesegera mungkin,†katanya.
Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss juga mengeluarkan perÂnyataan terkait temuan itu. Ia menÂgatakan penyelidikan yang dilakukan pemerintah Malaysia juga dibantu oleh Badan Keselamatan Transportasi Australia.
Foto puing-puing juga dikirim ke ahli penerbangan Xavier Tytelman yang mengatakan material itu tampak seperti berasal dari Boeing 777, menurut The Telegraph. KoreÂsponden CNN Richard Quest menyebut beberapa kecelakaan pesawat lainnya di wilayah itu, termasuk kecelakaan sebuah pesawat Nigeria Airlines di luar Pulau Grande Comore pada 1996.
Tak lama setelah hilangnya MH370, para pejabat menyimpulkan bahwa pesawat berbalik dan menuju barat. Tim pencari telah menyisir daerah yang luas dari Samudera HinÂdia selama lebih dari satu tahun.
Laut antara Australia dan Pulau Reunion, di mana puing-puing itu ditemukan, sangat bervariasi. SeÂcara umum air mengalir dari timur ke barat, sehingga memungkinkan bahwa puing-puing dari pesawat itu berada di lepas pantai barat Australia.
Malaysia Airlines telah mengirÂimkan timnya ke Pulau Reunion di Samudra Hindia untuk investigasi temuan bongkahan pesawat yang diduga bagian MH370. Pesawat ini dinyatakan hilang sejak Maret 2014. “Kami telah mengirimkan tim ke loÂkasi. Semoga ada hasilnya secepat mungkin,†kata Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai, seperti yang ditulis BBC, kemarin. “Namun bongÂkahan itu masih perlu diverifikasi sebelum kami bisa mengkonfirmasi apakah milik MH370 atau bukan,†sambungnya.
Sejumlah ahli penerbangan meÂnyebut bongkahan yang ditemukan itu terlihat seperti flaperon, bagian perak di belakang sayap pesawat. Bongkahan yang ditemukan berukuÂran sekitar dua meter.
Cara terbaik untuk mencari tahu apakah bongkahan itu milik MH370 atau bukan adalah dengan melihat noÂmor uniknya. “Biasanya pabrik menÂempelkan barcode atau nomor serial unik di setiap komponen pesawat,†kata mantan investigator untuk NaÂtional Transportation Safety Board Amerika Serikat Greg Feith. Setelah itu, nomor serial itu biasanya akan berkaitan dengan pesawat tertentu.
Kemarin sejumlah ekolog sedang membersihkan pesisir laut Pulau Reunion di Samudera Hindia ketika menemukan bagian pesawat itu. BaÂgian pesawat yang disebut flaperon itu kemudian disebut-sebut sebagai bagian dari MH370–pesawat nahas yang hilang sejak Maret 2014 ketika terbang dari Kuala Lumpur ke BeiÂjing.
(Yuska Apitya/net)