Foto : Kozer
Foto : Kozer

BOGOR TODAY – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Mekawangi menja­di barometer puskesmas di Kota Bogor, den­gan dilengkapi Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan 11 kamar rawat menginap, Puskesmas ini menerapkan ISO 9001:2008 atau standar in­ternasional untuk sistem manajemen mutu/ kualitas. Puskesmas Mekarwangi mulai men­jadi puskesmas unggulan, dan saat ini pres­tasinya sudah tercium dan sedang mengikuti penilaian puskesmas tingkat nasional.

Kepala Puskesmas Mekarwangi, Il­ham Chaidir, mengatakan, pihaknya tidak menyangka Puskesmas yang dipimpin­nya menjadi finalis tingkat nasional. “Kami melayani daerah Kelurahan Mekarwangi, Sukaresmi dan Sukadamai. Dengan total jumlah 47.673 warga yang kami layani, kami juga sedang mewujudkan sistem ad­minitrasi memadai,” kata dia.

BACA JUGA :  Apa Sih Gejala Awal Ginjal Bermasalah? Simak Ini, Siapa Tau Kamu Alami Gejalanya

Ilham menjelaskan, motto Puskesman­ya adalah melayani sepenuh hati, sehingga pihaknya selalu memberikan pelayanan medis berdasarkan standar pelayanan minimal di Puskesmas. “Semua pega­wai ingin memberikan yang terbaik bagi masyrakat,” tandasnya. “Kami mempun­yai tekad untuk memperbaiki dan memi­liki hal yang standar untuk pelayanan bagi masyarakat. Karena kenapa tidak kalau masyarakat sulit dilayani di rumah sakit, kami layani dipuskesmas ini,” tambahnya.

Menurut Ilham, saat ini ada pelayanan IGD, Persalinan dan rawat inap selama 24 jam, dengan jumlah pegawai 34 PNS. Selain itu, Puskesmas Mekarwangi juga dibantu dengan tenaga honorer, untuk membantu kinerja Puskesmas mekarwan­gi. “Jadi Puskesmas Mekarwangi adalah puskesmas yang mekar dan wangi. Jumlah kunjungan pasien pada tahun 2014 seban­yak 77.641 dan sekarang sudah tembus 10.000 kunjungan,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Warga Kabupaten Bogor Siaga Bencana Alam, Segera Lapor Jika Muncul Bencana

Ilham juga mengaku, dengan sikap konkrit dan fokus pihaknya berhasil men­gatasi kesan Puskesmas yang kurang ny­aman dan tidak bersih. Saat ini masyarakat bisa dimanjakan, dan untuk pembangu­nan ada bantuan dari CSR. “Ada beberapa perusahaan yang menyumbangkan AC, pojok asi dan ruang anak yang memang tidak menyeramkan. Perusahaan obat-obatan banyak yang memberikan CSR,” ujarnya.

(Rizky Dewantara)

============================================================
============================================================
============================================================