DSC_0313Telah menjadi pemandangan sehari hari yang sangat biasa dan juga sangat umum melihat banyak sekali kaum hawa, yang mengenakan hijab atau kerudung. Penutup kepala wanita ini dipadukan dengan busana yang sesuai dan serasi sesuai kebutuhan pemakainya.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Memang banyak sekali perem­puan yang mengenakan jilbab. Bagi para wanita muslimah, memakai hijab merupakan ke­wajiban sesuai ajaran agama. Kenyataan ini menuntut para designer hijab terus melakukan terobosan dan meng-up­date fashion teranyarnya.

Tak menutup mata, seiring perkem­bangan fashion hijab banyak juga orang yang tertarik un­tuk terjun ke dalam bisnis hijab. Seperti halnya yang dilakukan oleh Ridhani Agustina, yang saat ini sudah mulai menggeluti kembali dunia fashion secara serius.

Awalnya wanita yang kerap disapa Dhani ini sudah memulai bisnis hijab di Palem­bang. Penjual­anya juga sudah lumayan, apalagi Dahni sudah memiliki pelanggan hingga di Pu­lau Jawa dan Bali.

Usaha yang ia beri nama dhanyRose itu terpaksa harus ditutup saat usia bisnisnya baru tiga tahun. Alasannya Dhani ingin lebih fokus menjaga perkemban­gan ke-empat anaknya. “Iya, saya harus fokus sama anak-anak, kare­na keluarga nomor satu bagi saya. Bisnis bisa kapan saja,” tutur Dhani saat ditemui di kediamannya.

Kemudian, pada tahun 2012 keluarga Dhani pindah ke Kota Bogor. Lalu di pertengahan tahun 2015 ini, ia mulai berniat untuk merintis bisnis­nya itu kembali. “Kebetulan anak-anak sudah be­sar dan lebih mandiri. Jadi saya ingin kembali ke rutinitas bisnis dhanyRose. Kebetulan juga ber­temu dengan ibu-ibu Bogor Mowen’s Club (BWC) yang mensupport saya, jadi tekad saya semakin bulat,” tambahnya.

Dhani pun kemudian menjelaskan tentang konsep busana hijab yang ia design sendiri. Masih dengan konsep muslim untuk wanita usia remaja sampai dewasa. Ciri khas design busananya tidak lepas dari aksen feminim namun mengadopsi konsep perpaduan bermain warna. “Kalau ciri khas busana saya itu terkenal sederhana tetapi glamor, sebetulnya pada saat peresmian BWC di Hotel Salak beberapa waktu lalu saya juga mem­buat showcase, ada 15 baju yang diperagakan di sana. Dan rencananya pertengahan tahun 2016 saya akan lounching dhanyRose beserta bu­tiknya. Kalau sekarang belum ada galerinya. Jadi, yang berminat bisa pesan via telepon ke nomor saya di 087770956644,” tuturnya.

Selain itu, Dhani juga berencana membuka konveksi di Bogor seperti yang dulu ia lakukan di Palembang. Ia juga nampaknya sudah mulai me­nyusun strategi agar bisa merambah pasar grosir, dan menarik para reseller-reseller hijab termasuk online.

Kendati begitu, menurut Dhani, semua pros­es merintis tidak pasti mudah. Ada beberapa kendala di dalam bisnis konveksi yang harus ia hadapi. Diantaranya masalah sumber daya ma­nusia (SDM) untuk di bagian menjahit yang susah untuk dicari.

“Cari pekerja ahli jahit itu susah, tetapi saya berusaha melakukan pendekatan dengan pega­wai yang ada, agar mereka senyaman mungkin kerja dengan saya. Saya juga membuat mereka mencintai pekerjaan mereka dengan mengajak diskusi mengenai design atau masukan lainnya. Jadi, seolah-olah mereka ini juga yang punya usa­ha,” pungkasnya.

============================================================
============================================================
============================================================