Untitled-5CIBUBUR, Today — Setelah mer­edup cukup lama akibat kemac­etan yang tak kunjung bisa dia­tasi, kawasan Cibubur kini mulai bangkit lagi. Ganjalan serius yang belum bisa diatasi dengan baik dan benar di kawasan ini tetap masalah kemacetan.

Sebagai ilustrasi, di jam sibuk, dari pintu tol Cibubur menuju Kota Wisata bisa menyita waktu hingga dua jam! Menurut Teuku Faizal, Manager Central Plus, perusahaan broker lokal yang berlokasi di kawasan Cibubur, masalah macet relatif.

“Bekasi, Serpong, apalagi Ja­karta, juga macet. Yang menjadi permasalahan, di Cibubur saat ini belum ada sarana angkutan umum selain bus dan mobil an­gkutan kota,” jelas Faizal.

Kendati macet, dia mengaku penjualan properti di Cibubur selama 2015 lalu tidak lantas sepi. Peminat selalu ada, teru­tama yang membeli kavling dan menyewa rumah. Akan tetapi lantaran macet, konsumen me­milih perumahan yang lebih dekat dengan akses tol dengan harga Rp800 juta – Rp1,5 miliar.

“Perumahan paling prospektif di Cibubur berada di CitraGran sampai ke depan (mendekati pintu tol Cibubur), seperti Bukit Sriwedari, Raffles Hills, Cibubur Residence dan lain-lain. Semen­tara Kota Wisata dan Legenda Wisata (yang lebih jauh dari pin­tu tol) tidak terlalu banyak pemi­nat,” imbuh Faizal.

Sementara itu, Bita Raharti, Branch Manager Era Star Cibubur mengatakan, selama 2015 perumahan di Cibubur yang paling banyak di­minati adalah CitraGran. Proyek besutan Grup Ciputra ini memi­liki akses ke Jalan Leuwinang­gung menuju tol Cimanggis, serta mempunyai fasilitas leng­kap, seperti mal dan hotel.

“CitraGran sangat poten­sial karena diminati penyewa rumah asal Korea. Biasanya rumah yang dicari di Citra Gran berkisar Rp1,5 miliar hingga Rp3 miliar,” tambah Bita.

Tahun Kebangkitan Cibubur

Melihat arah pembangunan infrastruktur, banyak pihak memprediksi properti di Cibu­bur akan kembali bangkit di 2017. Pasalnya, pembangunan LRT (light rail transit) yang men­ghubungkan Cibubur-Cawang tengah dikerjakan dan ditarget­kan rampung di 2017.

Selain infratsruktur seperti LRT, imbuh Faizal, melalui Ja­lan Leuwinanggung, Cibubur juga akan memiliki akses tol baru yang terhubung dengan tol Cijago dan JORR 2 yang dapat mengakses Cibitung. Ak­ses tol Cikeas pun akan dibuka dari dan menuju Bogor (sebel­umnya hanya dari dan menuju Jakarta), menyusul selesainya masalah pembebasan tanah di dekat perumahan Bukit Golf Riverside.

“Proyek ini akan dimu­lai pada 2016 dimulai dan di 2017 properti di Cibubur bakal booming lagi. Dan ini akan berimbas pula pada kawasan Cileungsi dan Cimanggis,” tutur Faizal.

Infrastruktur yang membaik di kawasan ini pun membawa berkah bagi daerah Cimang­gis. Hal ini terlihat terutama di sekitar exit tol Cimanggis yang mulai berbenah diri.

Bahkan pengembang besar macam Agung Podomoro Land sudah menancapkan kuku di sana. Di atas lahan sekitar 80 hektar, perusahaan besutan Trihatma Kusuma Haliman ini tengah memasarkan 25 men­ara apartemen Podomoro Golf View (PGV) dengan total 37.000 unit hunian.

Proyek ini digadang sebagai kota mandiri dengan fasili­tas lengkap, antara lain area komersial, outlet, pasar mod­ern, pusat ibadah, serta ren­cana pengembangan pusat pen­didikan di sebelah PGV.

“Apartemen Podomoro Golf View ditawarkan dengan harga mulai Rp198 juta. Karena lo­kasinya yang berada di dekat stasiun LRT dan exit tol Cimang­gis, penjualan proyek ini sangat baik. Kami bahkan pernah me­masarkan 40 unit apartemen ini dalam satu hari,” ungkap Bita panjang lebar.

(Nurul Hasanah Ramadhan|okez)

============================================================
============================================================
============================================================