dkiJAKARTA, Today – Rencana Bank Pem­biayaan Daerah (BPD) DKI Jakarta untuk melakukan penawaran umum saham perdana alias initial public of­fering (IPO) pada tahun ini belum akan terealisasi. Pasalnya, direksi BPD ma­sih mengkaji sejumlah opsi lain untuk menambah pendanaan.

Direktur Utama BPD DKI Kresno mengatakan, pihaknya berencana merampungkan kajian terkait kemung­kinan menambah pendanaan melalui strategic partnership maupun IPO. “Kalau IPO mungkin tahun ini belum. Kalau tidak tahun ini, ya tahun de­pan. Kami sedang kaji opsi lainnya,” ujarnya, Jumat (1/4/2016).

Sementara, terkait opsi strategic partnership, Kresno belum mau ban­yak berkomentar. Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indoesia (BEI) Tito Sulistio menyebut, Bank DKI sudah menunjuk penjamin emisi alias underwriter un­tuk memuluskan rencana IPO. “Yang pasti, yang sudah bicara itu BPD DKI dan BPD Sumatera Selatan (Sumsel),” tuturnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menang Tipis 0-1 Lawan Australia

Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat menyebut, hingga saat ini, belum ada pembicaraan lebih lanjut terkait rencana IPO Bank DKI . “Mereka sedang membentuk tim un­tuk merumuskan BUMD DKI yang co­cok untuk melakukan IPO,” imbuhnya.

BACA JUGA :  Es Buah Serut, Santapan Segar Pelepas Dahaga Mudah Dibuat

Sebagai informasi, pada periode akhir 2015, BPD DKI membukukan laba bersih sebesar Rp 231,80 miliar, atau turun 50,48 persen dibandingkan peri­ode akhir 2014 sebesar Rp 468,16 mili­ar. Sementara, rasio kecukupan modal alias current asset ratio (CAR) Bank DKI tercatat sebesar 24,53 persen per akhir 2015, atau tumbuh 17,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 28,19 triliun, dan pe­nyaluran kredit sebesar Rp 25,69 triliun. Sementara, total aset Bank DKI tahun 2015 mencapai Rp 38,64 triliun.

(Winda/net)

============================================================
============================================================
============================================================