BOGOR TODAYÂ – Kota Bogor terpilih menjadi Kota Pusaka. Inilah yang membuat Pemkot Bogor mempersiapkan perda dan aturan lainnya terakit kesÂenian tradisional dan Benda CaÂgar Budaya (BCB) yang tersebar di Kota Bogor.
Sampai saat ini, perda tenÂtang BCB masih tengah digodok dan direncanakan untuk diÂmasukan dalam prolegda 2016. Selain itu diadakan juga acara Temu Pusaka Indonesia (TPI) yang akan dihadiri lembaga pemerintahan, dunia usaha, kalangan perguruan tinggi, tokoh-tokoh masyarakat dan individu pemerhati pelestarian budaya.
Wakil Walikota Bogor, UsÂmar Hariman, menjelaskan, ditunjuknya Pemkot Bogor seÂbagai tempat berlangsungnya acara Temu Pusaka Indonesia (TPI), lantaran banyak benda-benda cagar budaya di Kota Bogor yang berusia sudah 534 tahun. Dirinya menjelaskan, ini membuat kota Bogor syarat dengan nilai budaya, religius dan kearifan lokal.
“Nanti juga Presiden RI akan memberikan amanat dan arahan untuk Kota Bogor. SeÂlain itu agar Kota Bogor lebih dikenal ke daerah lainnya, Dengan pembangunan 9 laÂwang di dekat tuju kujang dan pembangunan tugu pecinaan di Jalan Suryakencana,†kata dia.
Menurut Usmar, dengan adanya pembangunan 9 lawang dan tugu pecinaan, ada juga revitalisasi pasar dan plaza BoÂgor. Sehingga menjadikan plaza Bogor tempat park and ride. Ia juga menuturkan, karena ini hal-hal terkait dengan budaya juga seksi karena dari keragaÂman budaya Indonesia. “Ada Perwali yang mengatur tentang Kota Pusaka, sehingga nantinya pelestarian BCB Kota Bogor ada aturannya. Nanti juga ada Perda BCB yang mungkin sudah masÂuk prolegda 2016,†ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI), Catrini Pratihari KubonÂtubuh, mengatakan, pusaka itu terbagi tiga yaitu, pusaka alam (Natural Heritage), puÂsaka budaya (Cultural HeritÂage) dan Saujana Heritaga (Cultural Landscape). Ia juga membeberkan, tinggal saat ini bagaimana harus menjaganya, untuk pusaka budaya dan puÂsaka alamnya sudah mendapat pengakuan dunia serta guiness book record.
“Akan tetapi nantinya kalau ada yang belum diakui akan didaftarkan. Gerakan pelestarÂian lahir pada tahun 1990 an yang di usung. Dibentuklah JarÂingan Pelestarian Indonesia,†tandasnya.
Catarini kembali mengataÂkan, ada jaringan pelestarian pusaka di Indonesia, disemua tempat ada yang mengkordinir dan melestarikan budaya. Lalu pada tahun 2004 pembentukan BPPI, melakukan pemahaman tentang pusaka. “Dalam pemÂbentukan awal Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), ada 9 Pimpinan daerah Kota/ KaÂbupaten yang hadir. Di usung oleh Walikota Surakarta saat itu, pak Jokowi. Jadi memang hanya sedikit, tapi saat ini ada 50 Kota/ Kabupaten se-Indonesia yang menjadi anggota termasuk Kota Bogor,†jelasnya.
(Rizky Dewantara)