Carlos Ghosn telah mengonfirmasi bahwa Renault akan meninggalkan kompetisi Formula One (F1).
Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Renault sampai sekarang adalah pemasok mesin untuk tim Red Bull RacÂing dan Toro Rosso. PenÂgusaha keturunan BraÂsil-Lebanon tersebut menyatakan bahwa pihaknya sudah menanÂdatangani kesepakatan bahwa proÂdusen mobil asal Perancis itu ingin mengakhiri keterlibatannya dalam ajang balap jet darat.
“Kami sudah memutuskan denÂgan jelas bahwa ini telah berakhir,†ujar Ghosn.
Saat ini pihaknya sedang meÂmikirkan apa saja yang dilakukan. “Suatu hal yang jelas jika Anda seÂbagai pemasok mesin disebutkan jika sebuah tim memenangkan perÂtandingan, tetapi sangat jelas Anda dikritik habis-habisan jika Anda bermasalah,†ujar CEO Renault itu seperti mengutip dari Speedweek. com Rabu (16/9/2015).
Saat ini Renault menjadi peÂmasok bagi Red Bull. Kontrak mereka baru berakhir pada 2016 tetapi selama beberapa minggu ke belakang telah terjadi negosiasi unÂtuk membahas kontrak baru.
Penampilan dua tim tersebut memang tidak berjalan baik pada ajang F1 musim ini. Red Bull RacÂing menempati posisi empat pada klasemen konstruktor sedangkan Toro Rosso hanya menempati posisi tujuh.
“Masa depan kami akan terÂlihat jelas setelah beberapa negoÂsiasi yang akan terjadi. Kami lebih memilih untuk mengikutsertakan tim kami dalam ajang F1,†ujar penÂgusaha yang juga memimpin peruÂsahaan otomotif Nissan.
“Ini bukan mengenai ketakutan, tapi lebih mengenai jiwa sportivitas. Sebagai tim kita harus menang bersÂama dan kalah bersama,†tutupnya.
Ada cerita getir di balik kepuÂtusan tersebut. Ghosn merasa, Renault tidak mendapatkan banÂyak kredit ketika Red Bull sukses. Tetapi, ketika performa mesin mereka buruk musim ini, Renault mendapatkan kritik keras.
“Sayangnya, ketika menjadi juara konstruksi, nama Renault tiÂdak pernah disebut-sebut. Hanya tim yang disebut,†ucap Ghosn.
Dirinya merasa, apa yang di dapat dari investasi sangat lemah. Semuanya kemudian memuncak ketika teknologi berubah dan berÂpindah dari mesin V8 ke teknologi sekarang.
“Beberapa tim yang mengguÂnakan mesin kami tidak beradaptaÂsi dengan baik, dan mesinlah yang disalahkan ketika mereka tak bisa tampil dengan baik,†ungkapnya.
Red Bull sendiri sudah bersiap untuk mencari pemasok baru unÂtuk tahun 2016. Ada kemungkinan, mereka akan menggunakan mesin dari Ferrari untuk balapan tahun depan (*)