Untitled-1BOGOR, TODAY – Dua pekan paska longsor perbukitan set­inggi 50 meter di Desa Cibu­nian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, yang ber­dampak pada putusnya akses jalan dan menghilangkan tiga rumah serta ratusan warga se­tempat mengungsi, nyaris tak ada perhatian dari pemerintah setempat.

Kondisi tersebut membuat tim Rescue Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Perindo bergerak cepat meninjau loka­si sekaligus memberikan ban­tuan, Sabtu (05/12) petang.

Tim organisasi sayap partai besutan Hary Tanoesoedibyo (HT) ini, beserta rombongan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Kabu­paten Bogor melihat langsung kerusakan sejumlah rumah dan terisolirnya aktifitas war­ga Kampung Muara I dengan Kampung Muara, RT 02/01, Desa Cibunian, Pamijahan, Ka­bupaten Bogor, akibat terpu­tusnya jalan.

Ketua Umum Rescue Partai Perindo, Adin Denny menje­laskan, sengaja datang lang­sung ke lokasi longsor guna memastikan dampak akibat longsor yang membuat pulu­han kepala keluarga dan ratu­san warga mengungsi karena belum ada kepastian jaminan keselamatan terhadap anca­man bahaya longsor susulan. “Apalagi ini sudah memasuki musim penghujan. Tim Rescue Perindo sudah bekerjasama dengan Badan Nasional Pen­anggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi Klima­tologi dan Geofisika (BMKG), guna memetakan daerah mana saja di Indonesia saat musim penghujan yang rawan ben­cana longsor dan harus segera diatasi agar tidak menelan korban jiwa,” ujar Adin usai memberikan bantuan kepada perwakilan pengungsi kor­ban longsor di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Sabtu (5/12).

BACA JUGA :  Warga Desa Cemplang Bogor Diteror Maling, Satu Bulan 5 Kali Aksi Pencurian

Lebih lanjut ia menutur­kan, selain memberikan ban­tuan puluhan kardus sembako, selimut dan pakaian, pihaknya sekaligus melakukan pem­etaan kondisi terkini terkait mitigasi bencana di seluruh Indonesia.

Sehingga dalam mengatasi sejumlah bencana bisa cepat tertangani tanpa harus men­unggu bantuan dari pemerin­tah. “Program dan kegiatan rescue Perindo salah satunya di Bogor, Jawa Barat ini. Se­lain penanganan mengatasi bencana, juga Ini bagian dari kepedulian Partai Perindo, baik itu terhadap kondisi so­sial masyarakat maupun per­masalahan infrastruktur,” tan­dasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Partai Per­indo Kabupaten Bogor, Ade Wardhana yang juga merupa­kan warga Pamijahan men­gungkapkan, bencana longsor yang melanda daerahnya me­mang sudah menjadi bencana rutin.

“Tapi saya perhatikan lang­sung, bencana longsor tahun ini lebih dahsyat dampaknya. Selain menghilangkan tiga ru­mah, juga memutuskan akses jalan utama desa Cibunian serta irigasi,” ujarnya.

Pihaknya menyayang­kan sikap pemerintah daerah terkesan pasif dalam menyi­kapi dampak longsor di Desa Cibunian, Pamijahan, Kabu­paten Bogor. Menurutnya, peristiwa Minggu (22/11) lalu, seharusnya jangan dilihat dari jumlah rumah dan ada atau tidaknya korban.

“Dampak dari longsor di Kampung Muara ini, sangat parah. Selain membuat warga Kampung Muara terisolir, juga membuat infrastruktur penun­jang perekonomian masyarakat sekitar, khususnya pamijahan menjadi terganggu,” ujarnya.

Pihaknya berharap Pem­kab Bogor, khususnya Bupati Bogor Nurhayanti meninjau langsung ke lokasi longsor Kampung Muara I, Desa Cibu­nian, Pamijahan, Kabupaten Bogor ini, sehingga bisa meng­etahui apa saja yang harus di­lakukan.

BACA JUGA :  Rio Ditemukan Tak Sadarkan Diri di Cidereum, Diduga Karena Kelelahan

“Saat ini saja warga masih harap-harap cemas, karena mereka mengungsi bukan dilokasi pengungsian, tapi dirumah warga yang relatif aman,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cibunian, Basuni yang juga mendampingi rombongan tim Rescue Perindo menyatakan, pihaknya berhadap ada tinda­kan nyata dari Pemkab Bogor dalam menyikapi bencana yang memutuskan dan mem­buat warganya mengungsi.

“Memang betul sejak ben­cana terjadi belum ada penan­ganan khusus dalam menanga­ni pengungsi korban longsor. Mereka (pengungsi) belum ada kepastian dari pemerintah ka­pan dan dimana akan direloka­si,” tuturnya.

Namun demikian, pihakn­ya sudah mendapatkan undan­gan rapat dari aparat pemer­intah kecamatan dan Pemkab yang kaitannya dengan penan­ganan bencana di Desa Cibu­nian ini.

“Baru akan dibahas Senin (07/12) ini. Mudah-mudahan keresahan para pengungsi, khususnya ratusan warga Kam­pung Muara I yang tidak terk­ena dampak langsung dapat ter­jawab, terkait waktu dan tempat relokasinya,” tandasnya.

Sementara itu, Emar (44) warga setempat yang rumahn­ya hilang tergerus ratusan ton tanah perbukitan berharap pemerintah memberikan per­hatian khusus terkait rumah tinggal.

“Saat ini saya tinggal dibawah dirumah anak. In­ginnya ada kepastian kapan akan direlokasi dan dimana tempatnya. Sampai sekarang belum ada kejelasan,” katanya seraya menuturkan selain ru­mah, banyak perabotan, sepe­da motor dan barang berharga lainnya hilang tertimbun tum­pukan gunungan tanah.

(Imam/inten/nadya)

============================================================
============================================================
============================================================