Ibu merupakan sosok yang dibanggakan dan sangat dihormati oleh anak-anaknya. Menjadi seorang ibu tidak gampang, sebab ia harus menjadi teladan bagi anak-anaknya, selain itu ibu juga harus mendidik anak-anaknya menjadi anak yang baik dan bertanggung jawab.
Oleh : Abdul Malik
[email protected]
Tidak terkecuali ibu dari dua anak ini yang lahir di Pasuruan Jawa Timur tahun 1960. Dia bernama Inge, sejak kecil ia sudah merantau keluar kota bahkan ke Negara Amerika unÂtuk bersekolah disana.
“Dari kecil saya sudah merantau, Saya merantau sendirian. Setelah lulus SMA taÂhun 1979 di Jakarta, saya pergi ke Amerika untuk sekolah disana sampai sekitar tahun 1985,†ungkap Inge. Setelah lulus sekolah di Amerika, ia kembali ke Indonesia untuk menikah dan memutuskan bekerja di salah satu perusahaan obat dibagian Electronic Data Processing (EDP) atau yang sekarang kerap disebut Information Technology (IT).
Tahun 1986 Inge terdaftar menjadi atlet tim bowling nasional. Disela-sela kesibukanÂnya bekerja ia menyempatkan diri untuk mengikuti Training Camp (TC). Berbagai kejuaran sudah pernah ia raih, salah satuÂnya kejuaran dalam ajang SEA Games denÂgan membawa nama Indonesia dan meraih medali perunggu.
Meski dalam dunia prestasi dibidang olahraga sudah banyak ia torehkan, namun Inge lebih memilih keluarga. Ketika anak pertamanya mendulang prestasi dalam biÂdang olahraga taekwondo, Inge memutusÂkan untuk mengundurkan diri dari PemusaÂtan Latihan Nasional (PELATNAS) dan fokus untuk mendukung anaknya.
“Prestasi yang saya raih hanya sampai tahun 2001. Setelah anak lahir dan mereka sudah mendulang prestasi, hidup saya suÂdah untuk anak saya. Jadi saya cuman nganÂter dia, ngajar dia, support dia, untuk jadi yang terbaik†ujarnya.
Kecintaannya dalam bidang olahraga, Inge memutuskan untuk pindah ke Sentul City Bogor dan membeli ruko yang sekarang dijadikan sanggar olahraga.
“Awalnya saya membangun sanggar olahraga untuk anak saya latihan Anggar dan Taekwondo, karena hanya dipakai seminggu dua kali dan mubazir, jadinya saya menarik guru-guru anggar, taekwonÂdo, aerobik dan masih banyak lagi untuk mengajar disanggar saya,†tuturnya.
Mendidik anak-anaknya sampai berhaÂsil adalah tujuan Inge. Keegoisannya tidak menjadi penghalang dalam mendidik, Inge rela meninggalkan aktivitasnya untuk keÂpentingan anak-anaknya, kesulitan dalam mendidik sudah sering ia alami. Namun ketekunan dalam mendidik anak hingga berhasil menjadi kunci dalam kesuksesan mendidik anak-anaknya.
“Jika kita ingin sukses dalam mendidik anak, kita tidak boleh egois. Tinggalkan akÂtivitas kita untuk kepentingan mereka, jika kita egois anak-anak kita tidak akan bisa berÂhasil,†ujar wanita keturunan Tiong-hoa ini.
(Latifa Fitria)