CIBINONG, TODAY– Pos angÂgaran untuk peningkatan saraÂna dan prasarana pendidikan di Kabupaten Bogor pada 2016 ini, dirasa masih kurang. Pasalnya, dengan alokasi Rp320 miliar, sebagian besar masih menitikÂberatkan pada pembenahan infrastruktur dan bukan pada peningkatan mutu pendidikan.
“Bupati Nurhayanti mesti mulai fokus pada bagaimana mencapai wajib belajar penÂdidikan dasar 9 tahun dari saat ini cuma 8,04 tahun. Mungkin, penambahan alokasi anggaran bisa jadi solusi untuk memperÂlebar program yang dicanangÂkan dinas pendidikan,†kata anggota Komisi IV DPRD KabuÂpaten Bogor, Amin Sugandhi, Rabu (13/7/2016).
Menurutnya, rata-rata lama sekolah (rls) di Bumi Tegar BeriÂman meningkat setiap tahunÂnya. Tapi tidak signifikan. “MeÂmang meningkat. Tapi, untuk menaikkan 0,1 tahun saja, itu sulit lho. Makanya, dengan porÂsi anggaran ditambah dari 29 persenmenjadi diatas 30 persÂen, bisa jadi solusi,†katanya.
Bantuan dari pemerintah pusat pun mesti dimanfaatkan. Seperti misalnya memaksimalÂkan Program Kartu IndoneÂsia Pintar (KIP). Saat ini, kata dia, pemegang KIP di Bumi Tegar Beriman baru mencapai 311.509 orang.