Untitled-10BOGOR TODAY – Sejarah ten­tu tidak bisa dilupakan begitu saja, hal inilah yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bo­gor untuk mengenang sejarah dan melestarikan nama-nama pada masa Kerajaan Pajajaran melalui setiap ruangan rapat di Balaikota Bogor.

Ada lima ruang rapat yang diganti, di antaranya seperti ruang rapat Walikota disebut Paseban Punta. Ruang Rapat I berubah nama menjadi Pas­eban Sri Baduga, Ruang Rapat II menjadi Paseban Narayana dan Ruang Rapat III menjadi Paseban Sri Bima. Sedangkan, Ruang Rapat Tengah menjadi Paseban Suradipati dan Ruang Rapat Sekretaris Daerah men­jadi Paseban Surawisesa.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Sabtu 20 April 2024

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kre­atif (Disbudparekraf) Kota Bogor Shahlan Rasyidi men­gatakan, pemberian nama tersebut sudah direncanakan sejak lama, tetapi baru dapat terealisasi sekarang. Walikota Bogor Bima Arya sangat men­dukung pemberian nama ini karena menjadi salah satu cara untuk melestarikan seja­rah di tataran Sunda. “Nama ruangan disesuaikan dengan nama istana dan gelar Raja Pajajaran,” katanya, Rabu (20/7/2016).

BACA JUGA :  Punya Nangka Muda di Rumah? Mending Dibuat Ini

Shahlan menyebut arti dari nama Sri Bima yakni balai peperangan. Punta sebagai balai pengadilan, Narayana sebagai balai penghadapan (tamu biasanya diterima di ru­angan ini). Suradipati, bangu­nan persemayaman raja dan keluarganya.

============================================================
============================================================
============================================================