SEORANG raja yang berkunjung ke rumah seorang alim. Rumahnya sangat sederhana. Sang raja tak menghina, cuma merasa iba sambil berkaÂta: “Rumah ini saya banÂgun ulang untuk engkau ya syekh.†Orang alim itu tersenyum, “Bagaimana kalau kita bangun berÂsama saja dan untuk kita bersama pula,’’ katanya.
Raja sempat mengernyitkan dahi dan berpikir sejenak maksud orang alim itu. Lalu rajapun paham bahwa rumah bersama untuk keperluan hidup di akhirat itu lebih penting daripada rumah untuk keperluan hidup di duÂnia yang cuma sementara saja. Rajapun memÂbangunkan masjid dan lembaga pendidikan untuk orang alim itu.
Pelajaran yang sangat berharga dari cerita ini, Raja sebagai penguasa atau kepala pemerÂintahan menjenguk rakyatnya dan memÂberikan perhatian atas kehidupan rakyatnya. Sementara rakyatnya berorientasi pada keÂmaslahatan umum ketimbang kemaslahatan dirinya sendiri. Kita tentu merindukan pemÂimpin seperti ini, dan negeri ini merindukan rakyat yang ikhlas. (*)