2581515971523---11_05_2010JAKARTA, TODAY — Nilai tukar rupiah ter­hadap dolar Amerika Serikat (USD) masih menguat. Bank Indonesia (BI) menyatakan penguatan rupiah disebabkan karena aliran modal asing yang masuk ke sektor keuangan Indonesia semakin membaik. Catatan BI se­lama Januari 2016, jumlah modal asing menca­pai Rp 33 triliun.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Mar­towardojo, mengatakan, dari awal tahun ini jumlah aliran modal asing mengalir deras. “Dari 1 Janu­ari sampai dengan sekarang, itu dana masuk ke Surat Berharga Negara (SBN) maupun saham itu tercatat Rp 33 triliun ke Indonesia,” jelasnya saat konferensi pers di Kantor Bank Indonesia (BI), Kamis(18/2/2016).

Agus mengatakan, masuknya dana asing dikarena­kan risiko pasar keuangan global yang semakin mereda, dan persepsi positif terhadap ekonomi domestik, yang tercermin pada inflasi yang terkendali dan defisit tran­saksi berjalan yang terus membaik. “Kami melihat per­sepsi yang positif terhadap ekonomi domestik,” kata mantan Menteri Keuangan tersebut.

BACA JUGA :  2030 Tak Ada Pembangunan TPA Baru di Kota Bogor, Kok Bisa

Rupiah bergerak stabil dengan tren menguat. Se­lama kuartal IV-2015, rupiah menguat sebesar 6,27% ke level Rp 13.785/USD. Pada Januari rupiah menguat 0,1% dan ditutup di level Rp 13.775/USD. Bahkan di Februari, dolar bisa mencapai kisaran Rp 13.300 dan hari ini Rp 13.400.

“Ini menunjukan bahwa para pemilik dana di luar melihat prospek ekonomi Indonesia tidak membuat khawatir, sehingga mereka siap untuk masuk ke negara dengan makro ekonomi yang punya daya tahan yang baik,” kata dia.”Meredanya guncangan pasar keuangan global juga mendorong penguatan rupiah,” imbuh Agus.

Sementara, Dolar Amerika Serikat (AS) hingga ke­marin ditutup di kisaran Rp 13.400. Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS dibuka melemah di Rp 13.426, dibandingkan posisi kemarin di Rp 13.505.

BACA JUGA :  Tes Kepribadian: Sifat dan Karakter Tersembunyi Seseorang Diungkap dari Bentuk Kaki

Mata uang Paman Sam tersebut bergerak naik-turun dan cenderung melemah. Pelemahan dolar AS terus berlangsung hingga menyentuh level terendahnya di Rp 13.421. Perlahan, dolar AS mencoba menguat hingga ber­hasil mencapai posisi tertingginya di Rp 13.480.

Investor masih menunggu keputusan bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) untuk menentukan arah suku bunganya di tahun ini. Dolar AS akan terus berfluk­tuasi hingga menjelang keputusan the Fed yang diperki­rakan akan diumumkan pada Maret 2016. Di samping itu, gejolak harga minyak dunia yang terus merosot mem­pengaruhi gerak rupiah.

(Yuska Apitya/dtkf)

============================================================
============================================================
============================================================