JAKARTA TODAY- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada hari ini, Kamis (19/10), akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan penutupan perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah tukar rupiah berakhir di level Rp13.513 per dolar AS atau terkoreksi 6 poin (0,04 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.501-Rp13.519.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menyatakan, sebagian pelaku pasar berpotensi terus melakukan aksi ambil untung (profit taking) karena kenaikan indeks dan harga saham pada perdagangan sebelumnya. “Pelaku pasar masih ada pandangan masih tingginya harga sehingga kembali memicu aksi profit taking,” kata Reza dalam risetnya, dikutip Kamis (19/10).

BACA JUGA :  Lahirkan Generasi Emas pada 2045, Siti Chomzah Ajak Kepala PAUD se-Kabupaten Bogor Optimalkan Gerakan Transisi PAUD SD 

Menurutnya, kondisi ini berbanding terbalik dengan pergerakan saham Wall Street yang kembali mencetak rekor terbarunya pada perdagangan kemarin. Indeks Dow Jones naik 0,7 persen, S&P500 meningkat 0,07 persen, dan Nasdaq menguat 0,01 persen.

BACA JUGA :  Resep Membuat Ayam Bakar Kecap untuk Menu Buka Puasa yang Menggugah Selera

“Diharapkan aksi jual dapat berkurang dan positifnya bursa saham global dapat juga berimbas positif pada IHSG,” papar Reza

============================================================
============================================================
============================================================