rimedi-naturali-contro-la-faringite_a69941f2ac9dbd64936324e3333522f5Amandel atau tonsil, sejatinya menjadi bagian sistem kekebalan tubuh, karena berfungsi menangkal infeksi kuman di mulut. Meski demikian, amandel sendiri bisa terinfeksi, sehingga menjadi radang dan membesar.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Amandel merupakan dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan. Organ ini berfungsi sebagai pence­gah infeksi, terutama pada anak-anak. Seiring den­gan perkembangan umur, sistem kekebalan tubuh mereka makin kuat dan perlahan-lahan tugas amandel sebagai pen­angkal infeksi mulai tergantikan. Ketika peran amandel sudah tidak dibutuhkan tubuh lagi, kedua kelenjar ini kemu­dian berangsur-ang­sur menyusut.

BACA JUGA :  6 Manfaat Madu Hitam bagi Kesehatan Tubuh

Dokter spesi­alis telinga, hid­ung, dan teng­gorokan (THT), Bagas Wicaksana mengungkapkan, sakit amandel ada yang bersifat akut dan kronis. “Sakit amandel akut hanya satu sampai dua minggu. Kalau kronis, bisa muncul lebih dari lima kali dalam satu tahun,” kata Bagas.

Sakit aman­del bisa t e r j a d i p a d a anak-anak hingga orang dewasa. Gejalanya antara lain, nyeri tenggorokan, sakit saat menelan, dan batuk.

BACA JUGA :  Apa Sih Gejala Awal Ginjal Bermasalah? Simak Ini, Siapa Tau Kamu Alami Gejalanya

Jika sudah kronis, bisa disertai demam, kelela­han, dan mendengkur saat tidur karena saluran napas menyempit. Bahkan, amandel yang berma­salah bisa menyebabkan susah napas.

“Saking besarnya amandel pasti mengganggu. Bisa terjadi Obstructive Sleep Apnea (henti napas saat tidur),” jelas Bagas.

Amandel membesar karena mengalami per­adangan. Jika radang sudah kronis atau cukup parah, amandel pun tak lagi berfungsi melindungi mulut dari masuknya kuman penyebab infeksi.

============================================================
============================================================
============================================================