Amandel atau tonsil, sejatinya menjadi bagian sistem kekebalan tubuh, karena berfungsi menangkal infeksi kuman di mulut. Meski demikian, amandel sendiri bisa terinfeksi, sehingga menjadi radang dan membesar.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Amandel merupakan dua kelenjar kecil yang terdapat di dalam tenggorokan. Organ ini berfungsi sebagai penceÂgah infeksi, terutama pada anak-anak. Seiring denÂgan perkembangan umur, sistem kekebalan tubuh mereka makin kuat dan perlahan-lahan tugas amandel sebagai penÂangkal infeksi mulai tergantikan. Ketika peran amandel sudah tidak dibutuhkan tubuh lagi, kedua kelenjar ini kemuÂdian berangsur-angÂsur menyusut.
Dokter spesiÂalis telinga, hidÂung, dan tengÂgorokan (THT), Bagas Wicaksana mengungkapkan, sakit amandel ada yang bersifat akut dan kronis. “Sakit amandel akut hanya satu sampai dua minggu. Kalau kronis, bisa muncul lebih dari lima kali dalam satu tahun,†kata Bagas.
Sakit amanÂdel bisa t e r j a d i p a d a anak-anak hingga orang dewasa. Gejalanya antara lain, nyeri tenggorokan, sakit saat menelan, dan batuk.
Jika sudah kronis, bisa disertai demam, kelelaÂhan, dan mendengkur saat tidur karena saluran napas menyempit. Bahkan, amandel yang bermaÂsalah bisa menyebabkan susah napas.
“Saking besarnya amandel pasti mengganggu. Bisa terjadi Obstructive Sleep Apnea (henti napas saat tidur),†jelas Bagas.
Amandel membesar karena mengalami perÂadangan. Jika radang sudah kronis atau cukup parah, amandel pun tak lagi berfungsi melindungi mulut dari masuknya kuman penyebab infeksi.