Oleh: HERU BUDI SETYAWAN
Nominasi Anugrah Guru Inspiratif Jabar Een Sukaesih Awards 2016.
Hal ini disampaikan Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto dihadapan para KeÂpala SKPD, Camat dan Lurah saat memimpin briefÂing staff di Bogor Green Room Balaikota Bogor, pada Selasa (5/1/2016).
“Tahun 2016, kita canangkan sebagai tahun bebersih yang diÂtandai dengan dilaunchingnya Lomba Kebersihan antar RT se- Kota Bogor dalam waktu dekat. Gerakan bebersih ini juga untuk membersihkan wajah kota dari sampah visual/reklame yang terÂlihat tidak semestinya. Tetapi kita tetap melakukan sosialisasi terlebih dahulu terkait beberÂsih sampah visual ini. Saya juga mengharapkan dukungan semua pihak,†ujar Bima Arya (Web Pemkot Bogor)
Berbicara tentang kebersiÂhan/bebersih tidak cukup bersih lahir/fisik saja, tapi juga harus bersih bathin/rohani, maka ada Hadist yang sangat terkenal, yaitu: “Dari Abu Malik, Al Harits bin Al Asy’ari ra, ia berkata: RasuÂlullah SAW telah bersabda: “Suci itu setengahnya dari iman….†(HR. Muslim). Contohnya begini, jika anda berpenampilan bersih dan rapi secara lahir, tapi bathin anda kotor, karena anda punya niat untuk mencuri.
Sering terdengar di telinga kita kalimat singkat yang mudah diingat berisikan ajakan atau bahkan sebuah nasihat yang berkaitan dengan kebersihan, diÂantaranya adalah: bersih pangkal sehat. Ungkapan ini mengandung makna betapa pentingnya keberÂsihan bagi kesehatan manusia, baik perorangan, keluarga, maÂsyarakat, maupun lingkungan. Kebersihan adalah upaya manuÂsia untuk memelihara diri dan lingkungan dari berbagai macam kotoran baik kotoran jasmani maupun kotoran rohani.
Kotoran jasmani bisa diberÂsihkan dengan berbagai bentuk dan cara bersuci bisa dengan cara mandi, gosok gigi, memotong kuku, dan lain-lain. Sementara kotoran rohani seperti berbagai macam penyakit hati mulai dari ujub, ria, takabur, hasud, dengki, syirik, dan lain-lain membersihÂkan dilakukan dengan cara berÂtaubat. Kalaulah taubat itu diteriÂma Allah swt. maka bersihlah dosa-dosa kita.
Begitu pentingnya kebersihan bagi kehidupan manusia, sampai-sampai Allah swt memberikan cintanya kepada mereka yang senantiasa bertobat dan menÂjaga kebersihan, seperti dalam Firmannya: artinya “ SesunguhÂnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri,†(Q.S Al Baqarah : 222).
Itulah pentingnya bebersih laÂhir dan bathin, bahkan di agama Islam, tidak cukup bersih lahir dan bathin, tapi juga harus suci, jika kita akan beribadah pada Allah, misal kita akan solat dan membaca Al Qur’an, selain kita harus bersih lahir dan bathin, juga harus suci dengan berwudu.
Bagaimana dengan Bogor Bebersih, seperti kita ketahui, salah ciri masyarakat Bogor adalah suka silaturahmi. Maka dengan modal silaturahmi, sosÂialisasi Bogor Bebersih, insyaAlÂlah akan mudah kita lakukan. Apalagi gebrakan pertama yang dilakukan Kang Bima Arya denÂgan mengadakan lomba kebersiÂhan tingkat RT se Kota Bogor, seÂmakin berhasil sosialisasi Bogor Bebersih ini.
Untuk berhasilnya Bogor BeÂbersih hanya dibutuhkan dua tekad dan dua aksi dari kita seÂluruh warga Kota Bogor, yaitu: tekad dan aksi untuk mencipÂtakan bersih lahir/fisik dan bersih bathin/rohani. Maka dibutuhkan untuk merubah pola pikir maÂsyarakat, yang semula hanya mementingkan bersih lahir/fisik, tapi juga mementingkan bersih bathin/rohani. Justru jika kita sudah bisa menciptakan berÂsih bathin, insyaAllah juga bisa menciptakan bersih lahir, karena orang yang bertindak secara laÂhir, biasanya dilandasi dengan bathinnya. Kalau seseorang hatÂinya sudah bersih, maka dengan senang hati akan selalu mencipÂtakan kebersihan lahir, tanpa diÂsuruh oleh orang lain.
Tidak ada salahnya, kita menÂcontoh dari DKM (Dewan KemakÂmuran Masjid) Az Zikra Sentul Kabupaten Bogor yang sudah melaksanakan bersih lahir dan bersih bathin. Masjid pimpinan Ustadz Muhammad Arifin Ilham ini punya motto yang keren, yaiÂtu: Masjid harus lebih bersih dari pada hotel, motto ini lahir dari ide bapak Khotib sebagai kepala rumah tangga Masjid Az Zikra. Pak Khotib punya ide seperti ini, karena beliau pernah bekerja melalang buana di luar negeri di beberapa hotel manca negara. Setelah pensiun dari bekerja di hotel, beliau sekarang ingin menÂgabdikan diri di Masjid Az Zikra. Yang menarik dari beliau, selama bertahun-tahun bekerja di hoÂtel, beliau tidak pernah minum, minuman keras.Dan kebersihan lahir di Masjid Az Zikra terbukti bersih, baik kebersihan di dalam Masjid, halaman Masjid, di toilet dan tempat wudu semuanya berÂsih dan wangi.
Sementara di Masjid Az Zikra juga menciptakan kebersihan bathin, yaitu di Masjid Az Zikra tidak ada pengemis, karena para pengemis ini diberi modal oleh Ustadz Muhammad Arifin Ilham untuk berjualan di sekitar MasÂjid. Bukankah mengemis itu terÂmasuk pekerjaan hina, karena mengotori bathin kita, bukankah tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Betapa indahnya jika semua Masjid di InÂdonesia seperti di Masjid Az Zikra Sentul yang sudah bersih lahir dan bathin.
Karena Masjid Az Zikra berhaÂsil menciptakan bersih lahir dan bathin, Bupati Bogor Nurhayanti mencanangkan kalau Masjid Az Zikra dijadikan salah satu obyek tujuan wisata Kabupaten Bogor, diantaranya dengan membuat trayek angkutan umum baru ke Masjid Az Zikra. Jadi kebersihan tidak hanya pangkal kesehatan, tapi kebersihan juga pangkal meÂnambah rejeki. Jayalah Bogorku.
Artikel yang di buat pak heru sangat benar,karena kita tidak hanya harus menjaga kebersihan lingkungan namun kita juga harus menjaga kebersihan bathin dan rohani,contohnya masjid az-zikra sudah menciptakan bersih bathin,dan disekitar sana tidaak ada pengemis karena mereka di beri modal untuk berjualan di sekitar sana.
Artikel yang di buat pak heru sangat benar,karena kita tidak hanya harus menjaga kebersihan lingkungan namun kita juga harus menjaga kebersihan bathin dan rohani,contohnya masjid az-zikra sudah menciptakan bersih bathin,dan disekitar sana tidak ada pengemis karena mereka di beri modal untuk berjualan di sekitar sana.