Untitled-9Produsen otomotif asal Tiongkok, SAIC General Motors Wuling (SFMW) berencana untuk melakukan pembangunan pabrik di Indonesia. Rencana itu pun, semakin terlihat dengan keinginan untuk melakukan groundbreaking dalam waktu dekat.

Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]

Direktur Jenderal Indus­tri Logam, Mesin, Alat, Transportasi dan Elek­tronika (Ilmate) Kement­erian Perindustrian (Ke­menperin), I Gusti Putu Suryawirawan, mengungkapkan bahwa SFMW bakal menyiapkan lahan seluas 30 hektar (ha). Lahan itu, dipersiapkan pula un­tuk membangun industri komponen­nya. “Nilai investasi diperkirakan men­capai USD700 juta. Groudbreaking 20 Agustus 2015,” tutur Putu.

Sementara itu, jenis mobil yang akan diproduksi oleh pabrik tersebut di antaranya Multi Purpose Vihecles (MPV) dan mobil murah atau Low Cost Green Car (LCGC). Sehingga, jika tak ada hambatan pabrik itu ditarget­kan bakal mulai beroperasi pada 2017 dengan kapasitas produksi sekitar 120 ribu-150 ribu unit per tahun.

“Mereka akan masuk di kendaraan-kendaraan yang populer di sini. Terus komersial jugalah. Kendaraan angkut-angkut, minibus seperti yang populer di sini. Tahun ini mereka konstruksi proyek. Jadi, proyek mereka dua ta­hun, (karena bangun pabrik butuh waktu) jadi 18 bulan sampai 24 bulan,” imbuhnya.

Menurutnya, pihaknya akan me­minta kepada perusahaan agar produksinya dapat berkontribusi bagi ekspor. Terlebih, hal itu sejalan den­gan visi dan misi pemerintahan Joko Widodo ( Jokowi) dalam meningkatkan ekspor. “Tapi mereka rencana jadi­kan Indonesia sebagai basis produksi. Dan mereka bilang mereka bukan cuma itu, tapi mau ekspor. Namun mereka be­lum memastikan (pasar ekspor). Mereka belum punya strategi pemasaran. Mereka baru mu­lai menyusun. Saya juga sudah sampaikan kalau mereka hanya melihat pasar di Indonesia, se­baiknya jangan bikin pabrik di sini,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Resep Membuat Sayur Gurih Nangka Muda, Dijamin Keluarga Nambah Terus

Komponen Lokal

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pihaknya terus meminta para pabrikan otomotif agar industri kom­ponen dalam negeri betul-betul diperhatikan. Industri automo­tif di negara tetangga seperti Thailand bisa lebih maju karena industri komponen juga dikem­bangkan.

“Makanya kita minta ke­pada prinsipal agar komponen diproduksi di Indonesia. Tentu dengan syarat bermitra dengan industri di dalam negeri, sehing­ga industri kita ikut berkembang juga,” ujarnya.

Menurut Saleh, saat ini in­dustri pendukung juga sedang dikembangkan, antara lain oleh Nippon Steel dan Krakatau Steel, yang memproduksi baja untuk keperluan otomotif.

”Selama ini kita impor karena belum bisa memproduksi lem­baran baja untuk luarnya. Seka­rang ini lagi dibangun pabrikn­ya. Artinya, ke depannya TKDN akan lebih besar. Ini yang terus kita dorong sehingga industri komponen di dalam negeri bisa tumbuh,” pungkasnya.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat, Transpor­tasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), I Gusti Putu Suryawirawan, menambahkan, produsen otomotif tersebut saat ini tengah melakukan pembi­naan terhadap 40 industri kom­ponen lokal.

BACA JUGA :  Goguma Latte with Jelly, Minuman Segar yang Legit dan Creamy

“Mereka rencananya dari awal. Tapi mereka nggak dari nol. Mereka sudah membina sekitar 40 komponen dalam neg­eri,” ujarnya di Kantor Kemen­perin, Jakarta, Senin (17/8/2015)

Putu menjelaskan, keter­libatan industri komponen lokal akan memberikan nilai tambah bagi produk-produk dalam negeri. Terlebih, mampu meningkatkan pertumbuhan komponen lokal maupun men­gurangi ketergantungan kom­ponen impor bagi industri oto­motif.

“Mereka lihat nanti. Keban­yakan industri komponen di sini sudah punya industri prinsipal sendiri juga. Sekarang dengan 40 industri ini mungkin masih diuji coba, direkrut, diajak bic­ara, berapa yang bisa suplai,” ujarnya.

Kendati telah berniat untuk menggandeng industri kom­ponen lokal. Akan tetapi, SFMW masih enggan menjelaskan in­dustri dalam negeri mana yang menarik minatnya tersebut.

“Ini yang mau kita kejar. Jan­gan sampai nanti industri kom­ponen Indonesia ini dijadiin ka­cang lupa kulit. Nanti pasarnya sudah bagus, malah digeser-geserin. Saya minta daftarnya belum dikasih. Jadi saya bilang Indonesia sudah ada industri komponen, supaya industri disi­ni bisa diperdayakan dan diting­katkan,” pungkasnya.

Sekedar informasi, PT SAIC General Motors Wuling (SFMW) merupakan perusahaan gabun­gan antara SAIC Motor, General Motors dan Liuzhou Wuling Motors Co Ltd yang berpusat di Tiongkok.

(OKZ/BIS/Apri)

============================================================
============================================================
============================================================