Untitled-5BOGOR, TODAY — Kota Bo­gor mengalami kerisis la­han pemakaman. Hampir seluruh tempat pemakaman umum (TPU) menyusut. Aki­batnya, sekitar 2-3 jenazah ha­rus ditampung dalam 1 liang lahat.

Seperti yang terjadi di TPU Dreded Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan dan TPU Blender di Ke­lurahan Kebon Pe­des, Kecamatan Ta­nah Sareal. Biasanya jenazah yang ditum­puk masih terhitung kerabat. “Satu area makam ditumpuk 2-3 jenazah. Itu atas keinginan dari pihak ke­luarga,” kata Koordinator TPU Dreded, Arsyad kepada wartawan, Selasa (8/12/2015).

Dia mengatakan, selain menumpuk jenazah, jajaran­nya juga menerapkan daur ulang makam. Makam-makam  yang sebelumnya telah ‘berpenghuni’ bakal dijadikan makam baru. Hal ini bakal diberlakukan jika keberadaan ahli waris sudah tidak diketahui atau keluarga ahli waris tak membayar bi­aya retribusi selama 3 tahun. “Sesuai aturan, jika ahli waris tak membayar pajak, kami kasih waktu toleransi selama 6 bu­lan. Kalau tidak ada kepas­tian, kami akan timbun,” tu­tur Arsyad.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Terima Kunjungan Spesifik Komisi II DPR RI Bahan Program PTSL Bagi Masyarakat

Hal senada diungkapkan Rohanda, Koordinator TPU Blender, di Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sa­real. Dia mengaku, sudah tak ada lahan kosong lagi di TPU Blender.

Karena itu, setiap kali ada warga yang meninggal akan diarahkan untuk dimak­amkan di TPU lain, seperti TPU Setu Gede, TPU Kayu Manis, dan TPU Mu­lyaharja. “Namun karena alasan TPU lain jauh, jadi banyak pihak keluarga yang memaksa dimakamkan di TPU Blender meskipun ditumpuk dalam satu lubang,” cerita Rohanda.

Kepala UPTD Pemakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor, Toto Guntoro menyebut­kan, terdapat 8 TPU yang tersebar di 4 dari 6 kecamatan di Kota Bogor. 8 TPU yang dikelola oleh DKP Kota Bogor, yakni TPU Cimahpar, Situ Gede, Dred­ed, Cipaku, Gununggadung, Mulyaha­rja, Blender, dan Kayumanis. Luas to­tal makam di Kota Bogor sekitar 60,95 hektare.

Diakui Toto, TPU yang saat ini su­dah hampir penuh, yaitu TPU Dreded seluas 6,4 hektare telah terisi hingga 98,14 persen. TPU Blender seluas 6,6 hektare juga telah terisi 98,6 persen.

BACA JUGA :  Takjil Segar dengan Blewah Pepaya yang Enak Cocok untuk Menu Bukber

Sementara TPU Gununggadung tercatat paling luas, yakni 36 hektare. TPU dengan daya tampung 54.000 makam itu kini telah terisi 51.872 makam. “TPU ini menjadi favorit warga karena faktor jarak yang lebih terjangkau. Alasan lain ada almarhum keluarganya yang dimakamkan di sana sehingga ingin berdekatan,” tu­tur Toto.

Namun, pihaknya masih memiliki ketersediaan lahan pemakaman sep­erti di TPU Mulyaharja seluas 21.615 m2 yang baru terisi 0,15 persen atau TPU Situ Gede seluas 32.564 m2 yang persentase terisinya masih 0,3 pers­en. “Pemanfaatan lahan makam saat ini belum merata. Karenanya kami berharap warga berkenan untuk bera­lih ke TPU lain yang masih menye­diakan banyak lahan untuk pemaka­man jika TPU tersebut telah penuh,” pungkasnya.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================