CIBINONG, TODAYÂ – Memasuki bulan kedÂua di tahun 2016, PT Sayaga Wisata belum juga memiliki kepastian rencana bisnis.
Hingga kini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor pun hanya bisa menunggu digelarnya Rapat Umum PeÂmegang Saham (RUPS) untuk membahas rencana bisnis mereka.
Saat dikonfirmasi, Direktur Operasional PT Sayaga Wisata, Ivan Fadilla mengaku, mereka masih berpegang teguh pada rencaÂna membangun hotel di pusat Pemerintahan Kabupaten Bogor dengan alasan, itulah dasar penyertaan modal sebesar Rp 75 miliar.
“Tapi tetap, ada RUPS dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Kalau bisnis hotel kan karena memang ini yang jadi dasar dalam Perda Penyertaan Modal PT Sayaga Wisata,†kata Ivan kepaÂda Bogor Today, Rabu (3/2/2016).
Ivan menambahkan, RUPS tersebut diÂgelar pada Februari ini dan sedang dalam penyusunan dan penyesuaian agenda dengan Pemkab Bogor selaku pemegang saham BUMD tersebut.
“Sedang disusun agendanya. KemungÂkinan digelar Februari ini,†tukasnya.
Terpisah, Asisten Ekonomi dan PemÂbangunan (Ekbang) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor, Benny Dellyuzar justru mengatakan jika untuk merencanakan sebuah bisnis, tidak harus menggelar RUPS.
“Saya rasa, kalau hanya untuk memÂbicarakan rencana bisnis, tidak perlu lewat RUPS. Tinggal dibicarakan di internal direkÂsi mereka saja. RUPS memang perlu, tapi tidak harus dilakukan,†ujar Benny.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Slamet Mulyadi menÂgusulkan, rencana pembangunan hotel di kawasan Cibinong yang sempat digadang-gadang itu sebaiknya dikaji ulang. Ia meÂnilai, banyak potensi alam di Bumi Tegar Beriman belum tergarap maksimal.
Tidak hanya puncak yang menjadi potensi wisata, namun beberapa wilayah Kabupaten Bogor, seperti Bogor Barat dan Bogor Timur sudah seharusnya menjadi perhatian pemerintah untuk mengemÂbangkan potensi wisata di masing-masing wilayah tersebut.
(Rishad Noviansyah)
