BOGOR, Today – SDN Bojong Kerta kini memilik gedung baru. Pemerintah Kota Bogor berharap dengan gedung baru ini bisa membawa suasana belajar yang nyaman dan representatif bisa diraÂsakan murid.
“Sangat signifikan, yang dikatakan ganti unÂtung itu benar, harapan saya besok juga kalau meÂmang memungkinkan sudah bisa digunakan, tetaÂpi itu tergantung kepala sekolahnya,â€ujar Kadisdik Kota Bogor, Edgar Suratman.
Menurutnya, tak hanya lahan yang luasannya nyaris lima kali lipat dari tanah yang ditempati SDN Bojong Kerta lama, fasilitas sarana dan prasaÂrananya pun sangat memuaskan. “Selain gedungÂnya mewah, halaman sekolah luas, fasilitas saniÂtasi bersih, mebelernya pun baru semua. Disdik sangat puas,â€ucapnya.
Sekolah unggulan menurut Edgar tidak hanya di pusat kota tetapi harus juga dipinggir kota yang memiliki sarana dan fasilitas memadai, tenaga pendidik yang unggul dan pengawasan yang efekÂtif.
“Mudah-mudahan saja ini bisa membawa nuÂansa spirit kerja yang meningkat bagi jajaran penÂdidikan yang pada akhirnya masyarakat bisa meraÂsakan manfaatnya,†ujar Edgar. “Tentunya hal ini sesuai dengan visi misi Dinas Pendidikan yaitu maÂsyarakat yang cerdas dengan karakter yang unggul dan prima,†imbuhnya.
Untuk selanjutnya, kata Edgar, Disdik akan berkomunikasi dengan Kepala SDN Bojong Kerta untuk rencana penempatannya. “Semuanya suÂdah beres. Yang jelas tinggal ditempati, namun kaÂpan waktunya akan dikoordinasikan dengan pihak sekolah,†tandas mantan Camat Bogor Barat itu.
Sementara, Kepala Badan Pengelolaan KeuanÂgan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bogor meÂnyatakan, akan langsung menindaklanjuti dengan melakukan appraisal. Pihaknya akan bekerjasama dengan Kantor Lelang Negara yang berkantor di Panaragan untuk menilai harga lahan dan banÂgunan SDN Bojong Kerta sebelum disertifikatkan menjadi milik pemerintah kota.
“Sekarang baru serah terima, tukar menukar belum. Setelah proses appraisal selesai, yang diÂperkirakan memakan waktu satu minggu, langÂsung diruislag. Mungkin finalnya akhir Januari ini,â€terangnya.
Dijelaskannya, Pemkot Bogor sangat diuntungÂkan dengan ganti untung dari proyek pembanguÂnan tol Bocimi. Menurutnya, jika ada pihak yang menyatakan rugi, itu sangatlah tidak masuk akal.
“Lahan SDN Bojong Kerta lama hanya 629 meÂter persegi dan bangunanya 396 meter persegi. Pengembangan tol Bocimi menggantinya dengan lahan seluas 2995 meter persegi dan bangunan 528 meter persegi, sudah jelas perbedaannya,†tukasnya.
Sekedar diketahui, di Kota Bogor, khususnya di Kecamatan Bogor Selatan, tak hanya SDN Bojong Kerta saja yang terdampak proyek pembangunan jalan tol Bocimi, Puskesmas Bojong Kerta dan TerÂminal Agribisnis Rancamaya juga terkena imbasÂnya.
(Latifa Fitria)