Untitled-4SUDAH seharusnya anak-anak sekolah memiliki kelas repsentatif dalam proses belajar mengajar. Inilah yang diterapkan SDN Polisi 4. Mengawali tahun 2016, memberi suasana baru di setiap sudut ruang belajar dan membuat mata tak bosan memandanginya.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Sekolah yang berdiri di Jalan Polisi Nomor 7, Kelurahan Paledang, Ke­camatan Bogor Tengah, Kota Bogor itu berbeda dari yang lain. Kelas dengan cat berwana serba cerah itu dihiasi oleh hasil olah tangan murid-murid, guru dan komite disana.

Berbagai kerajinan daur ulang di man­faatkan sebagai penghias dan sarana pem­belajaran anak-anak SDN Polisi 4. Nuansa kecerian nampak sangat kental saat me­masuki lorong di muka kelas, sangat te­pat dengan jiwa anak-anak dengan dunia kanak-kanak seusia mereka.

Ketika ditemui, Kepala SDN Polisi 4 Yayah Komariah menjelaskan, setelah semua ruangan tertata rapi, akan ada pe­nilaian khusus dari pihak sekolah, dengan melibatkan tim penilai dari Dinas Pendidi­kan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kecamatan Bogor Tengah,

Adapun unsur penilaiannya, terdiri dari kebersihan, tata letak dan efisiensi ruangan yang ada. Sedangkan penataan­nya diserahkan kepada paguyuban kelas yang dipimpin oleh wali kelasnya masing-masing.

Upaya ini, lanjut Yayah, sebagai salah satu cara agar para anak didik merasa nyaman dan terinspirasi saat belajar di kelasnya. Selain ruangan kelas yang ber­jumlah 20 kelas dengan 24 rombongan belajar, ruangan-ruangan lainnya yang dilombakan yaitu UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) penanggung jawab guru olah raga, ruang kesenian (guru kesenian), ru­angan guru (dewan guru), ruangan Tata Usaha, Laboratorium Komputer (guru komputer), Jamban (penjaga sekolah). Musholla (guru agama) serta ruangan–ru­angan lainnya.

Sementara itu, Metta Sri Hernawati, Wali Kelas 2A SDN Polisi 4 mengatakan jika dulu anak-anak muridnya sering tum­puk-tumpukan karena kekurangan kelas, kini mereka harus berbangga hati karena kelasnya disulap menjadi kelas terbaik.

Metta mengaku telah menata ruan­gan kelasnya bersama-sama dengan pa­guyuban orang tua kelas 2 A. Dengan ker­jasama dan kreatifitas yang tinggi akhirnya kelas yang ia pimpin itu menjadi kelas ter­favorit di SDN Polisi 4.

“Kita tidak hanya sekedar menata ru­angan kelasnya, tapi mengandung filosofi bagi anak didiknya. Saat menata kelas, kami mengambil tema ‘Bukan Mimpi Sem­barang Mimpi’ agar mimpi anak-anak di dalam kelas itu diwujudkan dengan cita-cita,” urainya saat ditemui.

Dalam menata ruangan kelas, lanjut Metta, pihaknya memanfaatkan ba­rang–barang bekas dengan konsep 3 R (Reuse, Reduce, dan Recycle) sesuai motto sekolah berwawasan lingkungan.

Menurut Metta, perbedaan nampak signifikan terlihat dari anak-anak yang semakin sadar memelihara lingkungan seko­lah, terutama kelasnya dan mereka nampak enjoy belajar dengan ruangan yang ter­tata. “Alhamdulillah anak-anak banyak kemajuan, mereka nampak nyaman. Jadi kalau begitu kan un­tuk menelaah suatu materi pembelajaran juga mudah,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================

4 KOMENTAR

  1. bagus dan kreatif…..inilah bentuk kolaborasi antara orang tua murid, sekolah yang baik dan bermanfaat…..teruskan

  2. harus nya tampilkan kelas yang juara ke 2 dan ke 3 kelas mana dan seperti apa ruangannyaaa…..???

  3. Dear Boyke Nugraha

    kelas juara 2 dan ke 3 tidak jauh berbeda dengan kelas yang ini, kali ini kita hanya menampilkan juaranya..

    terima kasih atas masukannya, sukses selalu mas boyke

    -trims-

  4. Ehmm kelas yg nyaman.pastinya anak2 akan merasa senang dalam belajar.siip.bagus tingkatkan kreativitas yg ada