BOGOR, Today – SDN Tajur 2 terus mengukir prestasi, sejak Januari lalu, sekolah ini mampu merengkuh piala terbanyak dalam sapta lomba bidang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) disusul tiga piala juara sapta lomba tingkat kecamatan Bogor Timur.
Meski begitu, sekolah yang berdiri di Jalan Raya Tajur, Gang Balai Desa Nomor 12, Kota Bogor ini tak pernah bosan untuk mengikuti berbagi lomba tingkat kecamatan maupun Kota Bogor.
“Waktu itu saya tidak pernah menyangka sekolah kami dapat meraih juara dengan persaingan yang ketat. Penjurian pun sangat objektif karena juri berasal dari kecamatan lain,†ungkap Kepala Sekolah, Sri Setiawati S, S.Pd.
Guru PAI SDN 2 Tajur, M Hidayat mengungkapkan, seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama dalam mengikuti lomba. Siapapun yang berminat, akan disÂeleksi untuk menjadi perwakilan sekolah.
“Melalui lomba diharapkan siswa dapat betul-betul memiliki pengetahuan dalam bidang agama serta dapat mengimplemetasikannya dalam kehidupan mereka sehari-hari,†ungkap guru yang akrab dipanggil Pak Dayat.
Salah satu dukungan dari pihak sekolah, sambung Dayat, dalam sapta lomba adalah menyiapkan pelatiÂhan kepada peserta lomba. Persiapan dilakukan selama 1 minggu dengan Dayat dan beberapa guru lain sebagai pembimbing. Dipenghujung tahun menuju pensiun, Dayat gigih membimbing siswanya dalam sapta lomba.
Sebanyak lima lomba bidang PAI diikuti dari 7 katÂegori lomba. Total jumlah peserta sapta lomba ditahun 2015 sebanyak 441 orang.
SDN Tajur 2 memperoleh 3 juara dengan kategori Membaca Tulis Qur’an (MTQ), Kaligrafi, dan shalat berÂjamaah. Hakim Raka, Agi Maulana dan Azizah Tiara AlÂfianita menjadi perwakilan SDN tajur 2 dalam lomba shalat berjamaah.
Hakim sebagai imam team SDN Tajur 2 sangat baik dalam memimpin shalat magrib yang menjadi peÂnilaian. Berkat kekompakan dan kelancaraan peragaan shalat ketiga siswa dan siswi ini membawa pulang piala kemenangan sebagai juara 3 lomba shalat berjamaah.
Sementara itu, Siti Halma Syadiah siswi kelas 5B) menjadi pemenang juara 1 sapta lomba kategori MTQ kategori putri. Siswa kelahiran 4 Januari 2004 mengaku mengikuti lomba atas keinginannya sendiri. Halma tiÂdak pernah menyangka akan meraih juara satu. Halma merasa MTQ yang diikutinya sulit karena ayat yang HalÂma baca cukup panjang.
(Latifa Fitria)
