SEMARANG TODAYÂ – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memasang kamera closed circuit television (CCTV) di sejumlah titik di jalan raya yang digunakan sebagai jalur mudik. Selain mengontrol dan menÂgantisipasi tindakan kriminal, kamera CCTV itu dipaÂsang untuk mengidentifikasi dan mengukur jumlah kendaraan yang lewat.
“Kami pasang CCTV di perbatasan provinsi dan daerah rawan,†kata Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Jawa Tengah Untung Srinanto, kemarin.
Menurut Untung, CCTV dipasang di perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat, Jawa Tengah-Jawa Timur, dan Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta. DiÂnas Perhubungan juga memasang CCTV di kawasan Klonengan, Kabupaten Tegal; serta jalur Belik-RanÂdudongkal, Kabupaten Pemalang. “Dengan CCTV itu, akan teridentifikasi berapa kendaraan lewat. Kami perkirakan kendaraan mengangkut total 6,9 juta orang,†kata Untung.
Selain memasang alat pantau itu, Dinas PerÂhubungan Jawa Tengah akan mengecek rambu lalu lintas serta menyiapkan rest area dan rambu penunÂjuk jalan alternatif di jalan provinsi.
Untung mengatakan sejumlah kebijakan itu diÂharapkan mampu memaksimalkan layanan mudik pemerintah Jawa Tengah, sehingga pemudik nyÂaman berkendara hingga sampai di rumah. “LangÂkah lainnya, uji kelaikan bus pada H-1 dengan cara melibatkan Dinas Kesehatan untuk memeriksa awak kendaraan,†katanya.
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Organisasi AnÂgkutan Darat Jawa Tengah Edi Sugiri menyatakan siap menambah angkutan antarkota antarprovinsi hingga 12 ribu unit dalam musim mudik tahun ini. “SedanÂgkan taksi yang berjumlah 4 ribu dan angkutan desa bisa melayani pemudik hingga sampai di depan ruÂmah,†ucap Edi Sugiri.
(Yuska Apitya/net)