alfian mujani 240DALAM sebuah acara reuni, para alumni men­jumpai guru mereka dulu. Saat mereka ramai membicarakan kesuk­sesan masing-masing, si guru segera ke dapur dan mengambil seteko kopi panas dan bebera­pa cangkir kopi yang ber­beda-beda. Ada cangkir berbahan kristal, kaca, melamin dan plastik. Guru itu menyuruh para muridnya mengambil cangkir dan mengisinya dengan kopi.

Setelah para murid mengisi cangkirnya dengan kopi, guru itu berkata, “Perhati­kanlah, kalian semua memilih cangkir yang bagus dan kini yang tersisa hanyalah cang­kir jelek. Ketika kalian tidak mendapatkan cangkir yang bagus, perasaan kalian mulai terganggu. Kalian mulai melihat cangkir yang dipegang orang lain dan membandingkan­nya. Pikiran kalian terfokus pada cangkir, pa­dahal yang kalian nikmati bukanlah cangkir melainkan kopinya.”

Pesan moral dari cerita di atas, jangan pernah membiarkan cangkir mempengaruhi kopi yang kita nikmati. Cangkir bukanlah yang utama, kualitas kopi itulah yang terpenting. (*)

============================================================
============================================================
============================================================