alfian mujani 240

Kehidupan manusia telah berlangsung cukup lama. Entah sudah berapa ribu tahun sejak manusia pertama, Nabi Adam dan Hawa, tiba di bumi ini. Sejak itulah sejarah manusia di bumi mulai tercatat. Sejarah harusnya menjadi referensi utama membangun peradaban yang baik. Setiap manusia mestinya membaca dengan teliti untuk mengembangkan kebaikan dan tidak mengulangi kesalahan.

Sayangnya, tak banyak orang yang menyediakan waktu untuk cermat membaca sejarah. Pembaca sejarah tak akan kaget ketika ada yang iri hati kepada dirinya karena sejarah mengabarkan bahwa kakak adik putera Adam-Hawa saja sudah melakukannya.

Kematian tak akan membuatnya berlarut sedih dan susah karena sudah jutaan bahkan miliaran orang yang mati pada masa-masa sebelumnya. Sejarah juga mengajarkan bahwa kehidupan itu terus berputar. Kehidupan manusia terus bergerak dan berubah-ubah, berganti-ganti kisah dan peran. Orang yang dipuja-puji tak sedikit untuk kemudian dicerca dan dihina, orang yang dulunya berkuasa tak sedikit berubah peran menjadi yang dikuasai. Orang yang awalnya dicinta tak sedikit berubah menjadi yang dibenci. “Change is a part of life.” Lalu, apa alasan kita untuk sombong dan apa alasan kita untuk terus bersedih? Tetaplah tenang dan bersahaja. (*)

 

============================================================
============================================================
============================================================