BABAKANMADANG TODAY – Permasalahan sampah di Kabupaten Bogor seakan tak pernah kunjung selesai. Bahkan menurut data yang diperoleh dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, dalam sehari, produksi sampah mencapai 2.850 ton, namun hanya 700 ton sampah yang bisa terangkut. Sisanya 2.150 ton menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah.

Terkait hal itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin mengatakan diperlukannya pengadaan dan pengelolaan fasilitas tempat pembuangan sampah akhir (TPSA) yang layak, baik secara teknis maupun non teknis.

BACA JUGA :  Wajib Coba! Menu Makan Siang dengan Semur Daging Istimewa yang Lezat dan Nikmat

Selain itu, Burhan menilai di Kabupaten Bogor kurangnya daerah resapan air sehingga dapat memicu terjadinya bencana kekeringan serta kurangnya cadangan air tanah yang dibutuhkan untuk keberlangsungan kehidupan ekologi dan ekosistem.

“Keberadaan TPSA selain dapat menampung timbulan sampah yang dihasilkan juga harus dapat meminimalisasi bahaya yang mungkin timbul akibat penimbunan sampah tersebut,” ujar Burhan dalam keterangan tertulisnya yang diterima wartawan, Kamis (5/3/2020).

BACA JUGA :  Ucapan Akhir Kepemimpinan Bima Arya dan Dedie Rachim: Hatur Nuhun Sadayana, Abdi Pamit

Ia juga menyebut masih tingginya pencemaran air, udara dan tanah yang tampak di sejumlah sungai dan situ atau danau tercemar dengan kadar Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total suspended solid (TSS) tinggi kemudian kerusakan tanah dan pembangunan kualitas udara secara signifikan di beberapa kecamatan.

============================================================
============================================================
============================================================