Tahun Anggaran 2015 segera tutup buku. Setidaknya tinggal sepekan lagi angka di kalender bakal berubah angka. Tak terasa, sudah dua tahun, Kota Bogor dipimpin Bima Arya Sugiarto. Sosok politisi muda yang dianggap warga Bogor sebagai sosok yang visioner dan reformis.
Oleh : YUSKA APITYA AJI
[email protected]
 Terhitung sejak Bima Arya berkuasa, ia baru melakuÂkan perombakan kabinet sebanyak satu kali. Itu berlangsung pada meÂdio akhir 2014. Itupun mutasi yang dilakukan melalui proses lelang jabatan dengan melibatkan prakÂtisi profesional. Meskipun, produk dari seleksi ini dinilai belum banÂyak memberikan perubahan drastis untuk Kota Bogor, terutama dalam penanganan macet dan kesemrawuÂtan lalu lintas.
Pemkot Bogor malah terfokus pada persoalan hukum yakni kasus Jambu Dua. Perkara yang setidaknya menguras pikiran sejumlah pejabat di Balaikota Bogor selama setahun terakhir.
“Saya rasa pembangunan di Kota Bogor masih jalan di tempat. Yang terlihat hanya penataan taman kota. Untuk masalah krusial seperti macet belum tertangani,†ungkap Wakil Ketua DPRD Kota Bogor, Heri CahyÂono, kemarin.
Penelusuran dari sejumlah pejaÂbat birokrat di Pemkot Bogor menÂgakui jika sinergitas antar SKPD di Pemkot Bogor saat ini memang tak kompak. Minimnya koordinasi dan komunikasi dan ketiadaan sosok perekat antar dinas-dinas dituding sebagai penyebab utama munculÂnya ego sektoral antar SKPD. BahÂkan, banyak proyek pekerjaan tak terserap lantaran koordinasi antar dinas tak jalan dan terkesan saling menyalahkan. “Kami beberapa kali mengusulkan agar ada perombakan pejabat di tingkat dinas. Itu weÂwenang walikota,†ungkap Anggota Fraksi Golkar DPRD Kota Bogor, Yus Ruswandi, kemarin.
Dikonfrontir mengenai mutasi kepala dinas dan penggantian sekÂda, Bima Arya mengaku pihaknya sedang menyusun skema perubaÂhan. “Tunggu saja ya dalam waktu dekat,†kata dia.
Dalam beberapa forum terbatas, Bima Arya juga beberapa kali berÂseloroh mengenai buruknya komuÂnikasi antara birokrat dengan lemÂbaga eksternal seperti LSM, ormas dan media massa. Sejumlah nama ditawarkan sebagai opsi pengganti Ade Sarip Hidayat, yang kini menjaÂbat Sekda Kota Bogor.
Nama-nama yang kabarnya maÂsuk dalam radar balaikota diantaÂranya Edgar Suratman (Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor), Eko PraboÂwo (Kasatpol PP Kota Bogor), Fetty Qondarsyah (Kepala BPMKB), Aim Halim Permana (Staff Ahli Pemkot Bogor), Bambang Budianto (KadisÂperindag Kota Bogor), Hanafi (KeÂpala BPKAD Kota Bogor), Daud Nedo Darenoh (Kadispenda Kota Bogor), Boris Derurasman (KadiswasbangÂkim Kota Bogor), Rubaeah (Kadinkes Kota Bogor) dan Anas S Rasmana (Kadinsosnakertrans Kota Bogor) dan Dody Achdiat (Kadisdukcapil Kota Bogor). “Tunggu saja ya,†tanÂdas Bima Arya. (*)