JAKARTA TODAY – PT Pertamina (Persero) menjamin harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar tidak akan naik saat puasa dan lebaran. HarÂga bisa turun bila memang perhitungannya memungkinkan. Hal ini disampaikan oleh DiÂrektur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, usai rapat persiapan lebaran dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Negara, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
“Tidak akan ada kenaikan (harga). Tapi kalau ternyata ada kondisi berubah ada potensi penurunan. Tapi nggak akan ada kenaikan,» jelas Dwi, kemarin.
Sebelumnya, Menteri ESDM, Sudirman Said, pernah menÂgatakan harga BBM jenis Premium dan Solar akan dipertahankan 6 bulan sejak terakhir diturunkan pada awal Maret ini.
Dwi mengatakan, Pertamina akan menjaga stok BBM dan tidak akan ada kelangkaan pada lebaran kali ini. “Harga yang kemarin diÂturunkan itu akan dipertahankan sampai September, tidak akan ada kenaikan,†jelas Dwi.
Saat lebaran, Dwi memperkiÂrakan ada kenaikan konsumsi rata-rata 12-15% dari kondisi normal. Stok BBM Pertamina saat ini cukÂup untuk 20 hari, dan akan dinaikÂkan hingga 30 hari untuk memperÂsiapkan kenaikan konsumsi saat lebaran.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan para menteri Kabinet Kerja untuk menjaga harga bahan-bahan pokok tetap stabil selama Lebaran nanti. Selain masalah harga, Jokowi juga ingin agar kemacetan diatasi.
“Saya ingin pertama keterseÂdiaan bahan-bahan pokok yang berkaitan demgan harga beras, dagÂing, minyak betul menjadi perhatian utama,†kata Jokowi, kemarin.
Jokowi ingin pemerintah memÂpersiapkan dan menjaga keterseÂdiaan bahan-bahan pokok, teruÂtama untuk menjaga harga tetap stabil. Jokowi menekankan terutaÂma masalah harga daging sapi atau beras. Khusus untuk harga daging sapi, Jokowi menekankan tidak mau harga melebihi Rp80 ribu. “Hal-hal yang sudah menjadi rutinitas kita bertahun-tahun, seÂtiap akan Lebaran naik. Tahun ini coba kita jungkarbalikkan menÂjadi turun harganya,†ujar Jokowi. Selain persoalan harga semÂbako, Jokowi juga menitikberatkan masalah kemacetan dalam ratasÂnya. Jokowi berharap pada tahun ini, kemacetan di jalur mudik bisa diatasi. Oleh karena itu, Jokowi menekankan agar pemerintah memerhatikan aspek kualitas dari pelayanan, keselamatan dan keÂnyamanan para pemudik. Untuk mewujudkan kenyamanan, Jokowi mengatakan telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan PeÂrumahan Rakyat Basuki HadimulÂjono untuk mengatasi antrian di gerbang tol.
“Di negara lain sekarang suÂdah enggak ada yang namanya memakai gerbang tol. Semua denÂgan aplikasi sensorik yang langÂsung dihubungkan dengan akun kita,†ujarnya.
Jokowi ingin agar ke depannya sistem tersebut bisa diaplikasiÂkan di Indonesia terutama dalam mengurangi persoalan antrian di gerbang-gerbang tol.
Ratas turut dihadiri oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sosial Khofifah IndarÂparawansa, Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan KeÂbudayaan Puan Maharani, MenÂteri Pertanian Amran Sulaiman, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, dan Kepala BIN Sutiyoso.
(Yuska Apitya/dtk)