Foto : Antara
Foto : Antara

BERAS dari Vietnam akhirnya memasuki pasar Indonesia. Beras impor ini sengaja digelontor ke pasar untuk memperkuat cadangan beras nasional.

YUSKA APITYA AJI
[email protected]

Beras impor dari Vietnam ini dipastikan telah masuk secara besar-besaran. Para spekulan dan pemegang stok beras pun tidak usah berharap harga akan naik.

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti, mengatakan, beras ini merupakan impor tahap awal dari total impor yang telah disepakati. “Iya benar (masuknya beras impor),” ujar Djarot, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Menurut Djarot, dengan masuknya beras impor ini, maka cadangan beras nasional akan semakin kuat. Masyarakat juga tidak perlu khawatir adanya kekurangan pasokan dan menyebabkan kenaikan harga beras. “Yang pasti stok untuk masyarakat aman, supaya harga tidak naik,” imbuhnya.

Djarot menambahkan, impor beras dilakukan secara bertahap. Disesuaikan dengan kemampuan kapal yang mengangkut beras tersebut. Biasanya dalam satu kali pengiriman, sekitar 30.000 ton beras. “Satu kapal ini isi yang kecil itu isi paling 4-5 ribu ton. Kalau yang besar paling 20-30 ribu ton. Kan tahapan,” paparnya.

Beras tersebut akan masuk disimpan pada gudang-gudang Bulog di berbagai daerah. Khususnya daerah yang cenderung defisit pasokan dan kemungkinan besar akan mengalami kenaikan harga. “Itu kan disimpan di setiap gudang Bulog, di daerah-daerah yang defisit pasokan,” tegasnya.

BACA JUGA :  Sinergi Jaga Ketahanan Pangan, Sekda Kabupaten Bogor Hadiri Rakor Bersama Sekda Se-Jawa Barat 

Djarot juga menyarankan beras sudah mulai disalurkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Harapan saya dengan cara ini, semua tahu kita ada beras, maka spekulan atau pemegang stok beras yang mau berharap harga naik, bisa melepas dan harga mulai turun,” ujar Djarot.

Djarot mengatakan, setiap akhir tahun ada kecenderungan harga beras naik. Apalagi dalam kondisi sekarang ada fenomena El Nino., atau kemarau yang berkepanjangan. “Siklus itu biasanya di musim normal dan jelang akhir tahun harga naik. Nah sekarang dengan dibentuk oleh El Nino dan sebagainya, kan tentunya akan lebih naik lagi. Tapi dengan info ada beras masuk, saya berharap akan turun,” paparnya.

Bila ada kenaikan harga, tentunya Bulog akan masuk untuk melakukan operasi pasar sesuai dengan kebutuhan. Operasi pasar akan tertuju pada titik-titik tertentu yang hanya mengalami harga. “Artinya kalau harga di luar kewajaran, Bulog akan intervensi pasar. Satu dua hari saya akan intervensi. Meskipun tidak ramai-ramai, saya akan masuk ke sana. Supaya harga tertahan, kalau bisa turun,” kata Djarot.

BACA JUGA :  Wedang Tape Ketan, Santapan Hangat Enak Dinikmati Saat Hujan

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan beras impor asal Vietnam sudah masuk ke pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Beras impor ini masuk ke gudang-gudang Perum Bulog sebagai cadangan untuk stabilisasi harga beras dalam negeri. “Sudah (masuk). Pergi lihat pelabuhan kalau tidak percaya. Pergi lihat pelabuhan saja, di banyak pelabuhan bukan hanya Jakarta, di tempat lain,” kata JK di kantor Wapres di komplek Istana, Rabu (11/11/2015).

JK menegaskan impor beras sebagai cadangan beras pemerintah di gudang-gudang Bulog dalam rangka menjaga stok beras nasional. Hal ini karena stok produksi beras terdampak akibat kemarau parah yang dipicu oleh fenomena El Nino.

Kalla menegaskan, pemerintah tak mau berspekulasi soal data produksi beras di dalam negeri. “Demi rakyat! Bukan demi hanya satu orang untuk jaga citra, tidak! Demi menjaga jangan sampai harga beras naik. Karena data BPS itu susah dipertanggung jawabkan, ya,” tegas Kalla. (*)

============================================================
============================================================
============================================================