ujian-mahasiswaJAKARTA TODAY – Calon ma­hasiswa baru fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP) siap-siap pusing dua kali. Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) memberi­kan lampu hijau terhadap usu­lan supaya disiapkan tambahan saringan khusus untuk maha­siswa baru calon guru.

Wakil Ketua MRPTNI Bidang Penerimaan Mahasiswa Baru Rochmat Wahab mengatakan penerapan paling realistis baru bisa dilaksanakan tahun depan. Sebab pertengahan bulan ini MRPTNI bakal meluncurkan seleksi nasional masuk perguru­an tinggi negeri (SNM PTN) 2016.

“Idealnya memang calon ma­hasiswa bidang keguruan harus diterapkan seleksi tambahan selain ujian tulis,” kata rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu, kemarin.

Dia mencontohkan seleksi calon mahasiswa baru bidang kesenian dan olahraga juga dikenakan materi seleksi khu­sus sesuai bidangnya. Melalui tambahan materi seleksi peneri­maan itu, Rochmat mengatakan bisa diketahui apakah maha­siswa yang melamar itu benar-benar memiliki minat dan bakat menjadi guru. Dia tidak ingin ju­rusan guru hanya dipakai untuk alternatif pokoknya diterima di kampus negeri.

BACA JUGA :  2030 Tak Ada Pembangunan TPA Baru di Kota Bogor, Kok Bisa

Usulan supaya calon maha­siswa keguruan diberi tamba­han materi seleksi masuk dis­ampaikan peneliti Paramadina Public Policy Institute Nurhayati Sarasih yang mengatakan sudah melakukan penelitian terhadap empat kampus keguruan. Salah satu rekomendasinya adalah memberikan tambahan materi seleksi masuk bagi para calon mahasiswanya.

Mahasiswa keguruan sa­saran penelitiannya tersebar di Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Jakarta, Uni­versitas Pakuan (Unpak) Bogor, dan Unviersitas Nusa Cendana. “Banyak mahasiswa yang men­gaku masuk keguruan karena tunjangan sertifikasi. Lebih karena materi,” kata dia. Ketika bekerja sebagai guru kemudian ada tawaran pekerjaan dengan penghasilan lebih besar, mereka memilih tidak jadi guru lagi.

BACA JUGA :  Tak Khawatir Makan Rendang saat Lebaran, Ini Dia Resep Herbal ala Zaidul Akbar untuk Atasi Asam Urat

Masalah lain di kampus yang menyelenggarakan ju­rusan keguruan adalah se­dikitnya materi kuliah yang terkait ilmu keguruan. Dia mengatakan rata-rata beban studi S1 keguruan adalah 140- 150 SKS. Di mana materi yang terkait kependidikan (peda­gogik) hanya sekitar 25 SKS saja. “Kita berharap materi pedagogik bisa ditambah mini­mal sepertiga total SKS yang akan ditempuh,” tandasnya.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================