JIKA ada kalimat yang sering dijadikan petuah para guru beÂlajar tidak mengenal usia itu nyata terasa. Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur, nampak serius mendengarÂkan arahan sang mentor Natural Cooking Club (NCC) memberiÂkan ilmu bagaimana cara membuat mie ayam seraya sambil mempraktikan. Cuaca mendung tidak mempengaruhi semanÂgat mereka luntur, dengan antusias yang besar suasana pun pecah mana kala mereka ramai-ramai menirukan apa yang dilakukan mentor.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Memberikan pendiÂdikan keterlampiÂlan memasak yang diprakarsai oleh NCC Berbagi ini baru pertama kali dilakukan di rutan,, renÂcananya kegiatan seperti ini akan menjadi agenda rutin NCC Berbagi selanjutnya seÂtiap satu bulan sekali.
“Iya ini memang pertama kalinya NCC Berbagi melakuÂkan kegiatan di rutan, dan saya sangat terharu dengan antusias teman-teman WBP. Kedepannya NCC Berbagi akan melakukan kegiatan ini setiap satu bulan sekaÂli dengan menu-menu yang berbeÂda. Untuk sekarang sengaja kami memÂberikan pendidiÂkan bagaiaman cara membuat mie ayam, karena lebih mudah, ekonomis dan alat-alat memasak yang mudah dicari,†papar Ketua NCC Berbagi, Tri Palupi di sela-sela kegiatan kepada BOÂGOR TODAY.
Ia berharap, ilmu yang disampaikan ini dapat diaplikasiÂkan oleh WBP ketika mereka kembali ke masyarakat agar bisa menyambung hidup. Meskipun mie ayam terdengar terÂlalu sederhana, namun makanan ini selalu di konsumsi banyak orang setiap hari. “Saya harap ilmu yang kami berikan hari ini akan terus mereka ingat, dan suatu hari ilmu membuat mie ayam ini benar-benar akan dilakukan saat mereka dikemÂbalikan ke masyarakat. Sehingga mereka bisa mandiri sendiri dengan melakukan suatu hal yang berguÂna,†urainya.
Ketua NCC Indonesia, Fatmah Bahalwan mengaku dirinya merasa sangat terhormat dengan kesempaÂtan ini. “Saya pribadi tidak pernah menduga dapat kesempatan sepÂerti ini,†kata dia dalam sambutanÂnya.
Ia juga berharap yang sama denÂgan Tri, bahwa kelak dengan ilmu yang sudah diberikan oleh NCC ini dapat bermanfaat bagi warga biÂnaan. “Ilmu ini tidak banyak, tetapi saya harap WBP dapat memanfaatÂkan ilmu ini di masyarakat nantinya hanya ini yang dapat kami berikan, karena ilmu itu pasti akan terus dibawa sampai mati,†tandas dia.
Wisnu Ali Martono, pendiri NCC, menyatakan senang dapat berbagi ilmu untuk WBP melalui gerakan NCC Berbagi. “Ini pertaÂma kali kami berbagi ilmu dengan tahanan dan narapidana,†ungkap Wisnu yang biasa melakukan sosÂialisasi makanan sehat dan bisnis kuliner.
Kenapa di Pondok Bambu, WisÂnu berpendapat bahwa ilmu yang diberikan NCC akan sangat berguna bagi WBP sebagai bekal setelah beÂbas nanti. “Kali ini kami berbagi cara membuat mie ayam karena praktis dan ekonomis. Cocok unÂtuk usaha yang bisa dilakukan oleh siapa saja,†ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Pondok Bambu, Susi Susilarti meraÂsa sangat menghargai apa yang dilakukan oleh NCC. Meski rutan memberikan pendiÂdikan keterlampilan bagi WBP, tetap saja ia menilai tidak terlaÂlu maksimal lantaran jumlah warga binaan melebihi kapasitas rutan. “Kapasitas kami ini sebetulnya 600, tetapi WBP ada lebih dari seribu seÂhingga ada keterbaÂtasan dalam membina mereka. Luar biasa, WBP sangat gembira dan bisa dengan cepat mengikuti cara memÂbuat mie ayam dengan baik,†ujarnya.
Kegiatan belajar membuat mie ayam ini diakhiri dengan disajikannya hasil maÂsakan dari WBP dan pemberian motivasi dari tim NCC Berbagi untuk WBP Rutan JaÂkarta Timur.