Untitled-5JIKA ada kalimat yang sering dijadikan petuah para guru be­lajar tidak mengenal usia itu nyata terasa. Ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pondok Bambu, Jakarta Timur, nampak serius mendengar­kan arahan sang mentor Natural Cooking Club (NCC) memberi­kan ilmu bagaimana cara membuat mie ayam seraya sambil mempraktikan. Cuaca mendung tidak mempengaruhi seman­gat mereka luntur, dengan antusias yang besar suasana pun pecah mana kala mereka ramai-ramai menirukan apa yang dilakukan mentor.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Memberikan pendi­dikan keterlampi­lan memasak yang diprakarsai oleh NCC Berbagi ini baru pertama kali dilakukan di rutan,, ren­cananya kegiatan seperti ini akan menjadi agenda rutin NCC Berbagi selanjutnya se­tiap satu bulan sekali.

“Iya ini memang pertama kalinya NCC Berbagi melaku­kan kegiatan di rutan, dan saya sangat terharu dengan antusias teman-teman WBP. Kedepannya NCC Berbagi akan melakukan kegiatan ini setiap satu bulan seka­li dengan menu-menu yang berbe­da. Untuk sekarang sengaja kami mem­berikan pendidi­kan bagaiaman cara membuat mie ayam, karena lebih mudah, ekonomis dan alat-alat memasak yang mudah dicari,” papar Ketua NCC Berbagi, Tri Palupi di sela-sela kegiatan kepada BO­GOR TODAY.

BACA JUGA :  Dedie Rachim Apresiasi Renovasi MCK SDN Semeru 6 Kota Bogor

Ia berharap, ilmu yang disampaikan ini dapat diaplikasi­kan oleh WBP ketika mereka kembali ke masyarakat agar bisa menyambung hidup. Meskipun mie ayam terdengar ter­lalu sederhana, namun makanan ini selalu di konsumsi banyak orang setiap hari. “Saya harap ilmu yang kami berikan hari ini akan terus mereka ingat, dan suatu hari ilmu membuat mie ayam ini benar-benar akan dilakukan saat mereka dikem­balikan ke masyarakat. Sehingga mereka bisa mandiri sendiri dengan melakukan suatu hal yang bergu­na,” urainya.

Ketua NCC Indonesia, Fatmah Bahalwan mengaku dirinya merasa sangat terhormat dengan kesempa­tan ini. “Saya pribadi tidak pernah menduga dapat kesempatan sep­erti ini,” kata dia dalam sambutan­nya.

Ia juga berharap yang sama den­gan Tri, bahwa kelak dengan ilmu yang sudah diberikan oleh NCC ini dapat bermanfaat bagi warga bi­naan. “Ilmu ini tidak banyak, tetapi saya harap WBP dapat memanfaat­kan ilmu ini di masyarakat nantinya hanya ini yang dapat kami berikan, karena ilmu itu pasti akan terus dibawa sampai mati,” tandas dia.

Wisnu Ali Martono, pendiri NCC, menyatakan senang dapat berbagi ilmu untuk WBP melalui gerakan NCC Berbagi. “Ini perta­ma kali kami berbagi ilmu dengan tahanan dan narapidana,” ungkap Wisnu yang biasa melakukan sos­ialisasi makanan sehat dan bisnis kuliner.

BACA JUGA :  SBR 'Manifesting The Future', Pamerkan Karya Seni Siswa Penuh Filosofi

Kenapa di Pondok Bambu, Wis­nu berpendapat bahwa ilmu yang diberikan NCC akan sangat berguna bagi WBP sebagai bekal setelah be­bas nanti. “Kali ini kami berbagi cara membuat mie ayam karena praktis dan ekonomis. Cocok un­tuk usaha yang bisa dilakukan oleh siapa saja,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Rutan Pondok Bambu, Susi Susilarti mera­sa sangat menghargai apa yang dilakukan oleh NCC. Meski rutan memberikan pendi­dikan keterlampilan bagi WBP, tetap saja ia menilai tidak terla­lu maksimal lantaran jumlah warga binaan melebihi kapasitas rutan. “Kapasitas kami ini sebetulnya 600, tetapi WBP ada lebih dari seribu se­hingga ada keterba­tasan dalam membina mereka. Luar biasa, WBP sangat gembira dan bisa dengan cepat mengikuti cara mem­buat mie ayam dengan baik,” ujarnya.

Kegiatan belajar membuat mie ayam ini diakhiri dengan disajikannya hasil ma­sakan dari WBP dan pemberian motivasi dari tim NCC Berbagi untuk WBP Rutan Ja­karta Timur.

============================================================
============================================================
============================================================