SURIAH TODAYÂ – Serangan udara Rusia ke Suriah telah menewaskan sedikitnya 3.000 orang, lebih dari 1.000 di antaranya adalah warga sipÂil. Hal ini terungkap dalam laporan lembaga Syrian Observatory for HuÂman Rights, yang dipublikasi Rabu (20/1/2016), oleh Reuters.
Observatory melaporkan, sejak Rusia turut campur dalam konflik SuÂriah pada 30 September tahun lalu, 3.049 orang tewas. Sebanyak 1.015 di antaranya warga sipil dan 200 dari korban adalah anak-anak.
Lembaga itu juga mengatakan 893 militan ISIS tewas dalam seranÂgan Rusia, sedangkan dari kelompok pemberontak tewas 1.141 orang, terÂmasuk anggota al-Nusra yang berafiÂliasi dengan al-Qaidah. Rusia adalah sekutu dari Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mengkoordinasikan setiap serangan kepada pemerinÂtah Damaskus. Vladimir Putin menÂgatakan, serangan mereka menginÂcar ISIS dan kelompok teroris. Namun aktivis dan para kelompok oposisi moderat mengatakan Rusia mengincar setiap rival Assad, baik dari ISIS maupun kelompok lainnya.
Rusia sebelumnya membantah bahwa serangan mereka menewaskan warga sipil, menyebut tuduhan terseÂbut “palsu dan klise.â€
Observatory mengandalkan lapoÂran aktivis mereka di lapangan untuk menghitung jumlah korban tewas. Lembaga ini membedakan serangan Rusia dan AS dari jenis pesawat dan amunisi yang digunakan.
Sementara koalisi AS yang melanÂcarkan serangan terhadap ISIS di SuÂriah sejak September 2014, menurut data Observatory, telah menewaskan 4.256 orang, di antaranya 322 warga sipil, 90 anak-anak. Di antara korÂban serangan koalisi AS, sebanyak 3.787 di antaranya tentara ISIS dan hampir 150 militan al-Nusra.
Juru bicara Kementerian PertahÂanan Rusia Igor Konashenkov menÂgatakan, pihaknya membombardir sebuah basis ISIS yang berada di kota Homs, Suriah. Serangan itu dilakuÂkan setelah Rusia mendapatkan banÂtuan, yakni berupa data dari opoÂsisi Suriah. “Beberapa hari lalu salah satu kelompok oposisi Suriah berÂbagi informasi dengan kami tentang lokasi kamp ISIS di dekat kota Kissin, di Provinsi Homs,†kata KonashenÂkov dalam sebuah pernyataan.
Dirinya mengatakan, setelah mendapatkan informasi tersebut pihaknya langsung melakukan verifikasi denÂgan melakukan pemantauan di lokasi yang disebutkan oleh pihak oposisi. Setelah informasi berhasil diverfikasi, jet-jet tempur Rusia langsung memboÂmbardiri wilayah tersebut.
Konashenkov menambahkan bahwa ini bukan pertama kali piÂhaknya melakukan kerjasama denÂgan oposisi Suriah dalam melakukan serangan terhadap ISIS, dan juga kelompok teror lainnya seperti Jabat al-Nusra, yang merupakan cabang al-Qaeda di Suriah.
“Komando dari pasukan udara Rusia terus melakukan interaksi dengan kelompok oposisi patriotik di Suriah, melawan kelompok teroÂris seperti ISIS dan Jabhat al-Nusra,†tandasnya.
(Yuska Apitya/net)