162320.bigPERTAMINA mendapat penantang hebat dalam penjualan bahan bakar minyak non-subsidi. Setelah menurunkan harga Pertamax, pesaing beratnya pun, Shell menurunkan harga jual bensinnya. Harga bensin di SPBU Shell turun antara Rp 100-Rp 200 per liter.

Oleh : Alfian Mujani
[email protected]

Di tengah situasi dan kondisi har­ga minyak dunia yang sekarang ini berada di level cukup rendah, per­saingan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah pasti terjadi. Tidak mau kalah dengan PT Pertamina (Persero) yang telah menurunkan harga BBM sejak 1 Maret 2016, mulai semalam PT Shell Indonesia juga menurunkan harga BBM.

Menurut pantauan di Stasiun Pen­gisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell Jalan Padjajaran, penurunan harga BBM Shell ini sama dengan penurunan harga BBM nonsubsidi Pertamina yakni sekitar Rp100 per liter hingga Rp200 per liter. “Iya (turun) tadi malam,” kata salah satu petugas SPBU di Jalan Padjajaran, Kamis (4/2/2016).

Harga BBM jenis Super atau se­tara dengan Pertamax dengan kadar Research Octane Number (RON) 92 mengalami penurunan Rp200 per liter dari Rp8.150 per liter menjadi Rp7.950 per liter. Harga ini sama dengan Pertamax milik Pertamina yakni Rp7.950 per liter.

BACA JUGA :  Es Merah Delima, Santapan Segar di Siang Hari, Wajib Cobain Ini

Kemudian BBM jenis V-Power se­tara dengan Pertamax Plus dengan kadar Research Octane Number 95 juga mengalami penurunan Rp150 per liter dari Rp9.100 per liter men­jadi Rp8.950 per liter. Lalu untuk diesel juga mengalami penurunan Rp100 per liter dari Rp8.800 per li­ter menjadi Rp8.700 per liter.

Energi Bersih

Selain melakukan penurunan harga, Shell juga terus meningkat­kan kualitas bahan bakar yang di­pasarkannya. Setelah melakukan riset selama 30 tahun, Shell saat ini mengembangkan teknologi GTL yai­tu Gas to Liquid dimana prosesnya merubah gas alam menjadi produk turunannya. Produk turunan per­tama yang masuk ke Indonesia di­gunakan untuk industri otomotif, manufaktur, dan power supply.

Dalam upaya memberikan gam­baran mengenai berbagai kemajuan dan kepemimpinan Shell di bidang teknologi yang mampu mengatasi tantangan energi global termasuk di Indonesia, PT Shell Indonesia meny­elenggarakan Shell Indonesia Tech­nology Conference 2016 bertema Performing in Challenging Economy through Technology Leadership.

Dian Andyasuri, Director of Lubri­cants PT. Shell Indonesia mengung­kapkan saat ini shell fokus untuk ter­us menciptakan energi bersih. “Bagi shell yg terpenting adalah teknologi bisa menciptakan energi bersih agar dapat mengurangi emisi karbon. Kolaborasi antar Pemerintah pelaku energi dan pelaku industri harus bisa terjalin dengan baik,” kata Dian saat Pembukaan Shell Indonesia Technol­ogy Conference 2016, di Hotel Fair­mont, Jakarta.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Ayam Kecap dan Telur Spesial yang Lezat dan Sedap Bikin Keluarga Ketagihan

Salah satu produk GTL itu adalah pelumas Shell. Teknologi ini diklaim dapat membantu pelaku industri dalam rangka efisiensi.

“Teknologi yang dimiliki shell akan memberi dampak signifikan kepada setiap usaha pelaku industri untuk meningkatkan efisiensi ener­gi, meningkatkan usia mesin karena mampu melindungi peralatan in­dustri dari korosi, kerjasama Shell dengan Wika telah menghasilkan penghematan sebesar USD 22,915 per tahun karena masa penggantian pelumas dapat diperpanjang hingga 500 jam,” ujar Andrew Hepher, Vice President, Shell Global Commercial Technology

Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Per­industrian, Harjanto menambahkan, dengan adanya teknologi dapat me­ningkatkan efisiensi penggunaan en­ergi. Sebab, teknologi bisa menjawab tantangan efisiensi, salah satunya soal pelumas.

“Menjawab tantangan sektor in­dustri yang terus growing, oil and gas coal kan terus berkurang se­hingga harus bijak. Makanya, kita dorong industri yang memanfaatkan energi yang menjadi produk tertentu turunan misal ga to ethanol gas to methanol termasuk refinery,” ung­kap Harjanto.

============================================================
============================================================
============================================================