Untitled-6Salah satu problem serius yang dihadapi para manajer HRD dan kepala kepagawaian di peru­sahaan dan instansi kerja saat ini adalah had­irnya generasi campuran (mix generation).

Oleh : Hani Fawhat

Untuk bisa mengelola generasi cam­puran yang karakternya sangat ber­beda-beda ini, diperlukan kemahi­ran (talenta) mix management dari para manajer HRD. ‘’Realitas ini pasti akan menjadi tantangan luar biasa bagi para manager HRD,’’ kata Master Coach Ismet Ali ATP, ACP dalam seminar dua hari Tal­ent War Outlook 2016 yang diseleng­garakan Bogor Today Learning Cen­ter di Hotel Salak, Kota Bogor, Rabu (3/2/2016).

Tampil juga Psikolog Metta Parami­ta Psi, CBA. Para peserta seminar yang berlangsung sejak Selasa 2/2/2016 hingga Rabu 3/2/2016 ini bukan orang sembaran­gan. Mereka adalah orang-orang andalan dari PDAM Tirta Kahuripan yakni Ir Yusuf Martha (Kepala Cabang Pelayanan Parung Panjang), Kartini Setiasih (Plh Kepala Bagian SDM), Hanny Hayatunnufus (Kepala Seksi Diklat), Agus Riyanto SE (Kabid Was Personil), dan Budi.

BACA JUGA :  Susu Kurma Bisa Bantu Diet? Ini Dia Kandungan dan Manfaatnya

Ada juga jago-jago dari PDAM Tirta Pakuan yakni Ida Rosyidatul H dan Yuniarti P Sadli. Se­mentara dari PD Pasar Pakuan Jaya adalah Ika Mariska Indriawati (Man­ager HRD), Eri Ratnasari dan Putri Cahaya dari Hotel Salak Tower.

Menurut Ismet Ali, mix generasi di perusahaan dan instansi-intansi saat ini adalah generasi Baby Boomer yang sangat optimistik, Generasi X yang skeptis, dan Generasi Y yang hopeful. ‘’Untuk mensinergi­kan tiga generasi yang berbeda men­jadi super tim bukanlah pekerjaan yang mudah. Seminar ini memandu para peserta untuk memiliki talenta dalam menghandel sumber daya manusia yang campuran tiga gen­erasi ini,’’ ujar Ismet.

BACA JUGA :  Kecelakaan Beruntun, 3 Mobil Tabrakan di Tol Cipularang

Para peserta tampak sangat ak­tif dan antusias merespon berbagai pemikiran yang muncul di forum ini. Hanny Hayatunufus, misalnya, selalu terlibat dialog dengan master coach. Dia aktif menggali pemikiran-pemikiran para narasumber yang sangat penting untuk membuat talent mapping dan men­gatasi beberapa persoalan yang muncul akibat belum bisa berkolaborasinya SDM yang berasal dari generasi berbeda itu.

Seminar ini juga kian seru ketika para peserta diminta mempelajari kasus konflik tiga generasi yang berbeda melalui tayan­gan sebuah film pendek.

Para peserta yang sudah dibagi menjadi tiga kelom­pok itu diminta untuk menganalisis kasus terse­but dan menyampaikan jalan keluarnya. ‘’Acara ini sangat berguna bagi kami untuk diterapkan di perusahaan,’’ kata Ika Mariska.

============================================================
============================================================
============================================================