CIBINONG, TODAYÂ – Sambil menunggu Rapat Umum PeÂmegang Saham (RUPS) dilakÂsanakan untuk menetapkan rencana bisnis Badan Usaha MiÂlik Daerah (BUMD) Kabupaten Bogor, PT Sayaga Wisata, Adang Suptandar masih mencari lahan yang pas untuk melancarkan bisnis hotel digadang-gadang seÂbagai bisnis utama.
Selaku pemegang saham, Adang mengaku masih menginÂventarisasi tanah milik Pemkab Bogor yang ada di Jalan Tegar Beriman atau Cikempong, KeluÂrahan Pakansari.
Menurutnya, untuk menÂjalankan bisnis hotel, pihaknya memerlukan tanah seluas 5.000 meter persegi.
“Ia sekarang masih di inÂventarisasi lahan dulu. Kira-kira kami perlu 5000 meter persegi. Ada beberapa lokasi tapi kurang cukup. Kalau dipaksakan, maka kami akan beli lahannya dari masyarakat atau si pemilik lahan,†ujar Adang, Minggu (14/2/2016).
Sekretaris Daerah (Sekda) KaÂbupaten Bogor ini menambahÂkan, akan mengkaji ulang lokasi terbaik untuk mengkaji ulang loÂkasi terbaik untuk membangun hotel untuk membuat jajaran Direksi PT Sayaga Wisata bisa mengembalikan penyertaan modal Rp 75 miliar.
“Kan dari penyertaan modal itu, 60 persennya berupa aset atau tanah. Kami akan mencari lokasi yang strategis dan terbaik, karena kami yakin PT Sayaga Wisata membutuhkan waktu yang tidak lama untuk membaÂlikkan modal sebesar Rp 75 miliar,†tandasnya.
Direktur utama PT Sayaga Wisata, Supriyadi Jufri mengaku lebih menunggu jalannya RUPS yang direncakan digelar pertanÂgahan bulan ini.
Ia menambahkan, bisnis yang nantinya dijalankan tidak melenceng jauh dari kajian yang telah dilakukan sebelumnya. Yakni bisnis hotel.
“Kan hasil kajian tidak bisa ditinggalkan begitu saja. RUPS kan cuma membahas rencana bisnis. Tapi juga RanÂcangan Penyiapan Rencana Kerja dan Anggaran PerusaÂhaan (RKAP). Tapi sepertinya tidak keluar dari kajian yang sudah ada,â€pungkasnya.
(RiÂshad Noviansyah)