73Jaro_AdeBOGOR, TODAY — Tahun Ang­garan (TA) 2015 sudah tutup buku. Besaran Sisa Lebih Per­hitungan Anggaran (SiLPA), khususnya dalam belanja lang­sung di Kabupaten Bogor dihi­tung. Akankah SiLPA pada 2014 sebesar Rp 1,1 triliun akan teru­lang atau menjadi lebih baik?

Sebagai pengepul dana dae­rah, Dinas Pengelola Keuangan dan Barang Daerah (DPKBD) Ka­bupaten Bogor kini masih melaku­kan rekonsiliasi dan pengolahan data.

Data terakhir yang dirilis DPKB per 18 Desember 2015, sera­pan belanja langsung telah 67 persen dari target Rp 3,88 triliun. “Tapi data belum final. Itu baru hitungan per medio Desember 2015. Saat ini, kami masih rekon­siliasi dan pengolahan data. Kare­na kan ada efisiensi penggunaan anggaran juga,” ujar Kepala DP­KBD, Rustandi saat dihubun­gi Bogor Today, Minggu (3/1/2016).

Terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade ‘’Jaro’’ Ruhandi me­nambahkan, perkiraan SiLPA 2015 tidak jauh berbeda dengan 2014. Empat komisi di DPRD telah melakukan penghitungan. Hasil­nya, kata Ade, SiLPA berada di kisaran Rp 1 triliun.

“Dilihat dari penga­wasan dari Komisi DPRD, SiLPA tembus di atas Rp 1 triliun. Tapi kami masih menunggu alasan dari eksekutif terutama Bupati. Mana SiLPA positif dan negatif. Data sementara menun­jukkan, banyak proyek gagal lelang,” kata dia.

BACA JUGA :  Wajib Tahu! Ini Dia Minuman Pereda Asam Lambung yang Bisa Dicoba di Rumah

Menurutnya, SiLPA sebesar itu meru­pakan sesuatu yang wajar karena terjadi hampir di seluruh kota/kabupaten di selu­ruh Indonesia. “Di Kabupaten Bogor, SiLPA sebesar itu masih normal. Tapi tetap kami akan evaluasi kinerja dinas dan kecamatan untuk masukan kepada bupati dalam men­gambil langkah prerogratif dalam mutasi SKPD dan kecamatan,” kata dia.

Pemerintah Bumi Tegar Beriman sendiri menargetkan realisasi serapan belanja lang­sung sebesar 90 persen. Sementara sisa 10 persen diproyeksi menjadi SiLPA positif atau efisiensi penggunaan anggaran di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Hitung-hitungan Pendapatan Asli Dae­rah (PAD) Kabupaten Bogor pun masih di­lakukan. Per 14 Desember telah mencapai Rp 1,85 triliun dari target Rp 1,79 triliun. “Kalau pendapatan kita, sudah sampai Rp 5,74 triliun dari target Rp 5,81 triliun,” ujar Sekretaris DPKBD, Relly Gumbiraely, Min­ggu (3/1/2016).

Menurut Relly, SiLPA ada kategori posi­tif yang berasal dari efisiensi anggaran dan over target pendapatan dan SiLPA negatif karena tidak terserapnya anggaran yang tersedia.

Pasca diketuknya APBD 2016, pihaknya berharap pengerjaan fisik bisa segera dile­langkan sehingga bisa dikerjakan pada Ma­ret atau April mendatang. “Kalau dikerjakan pada awal tahun, serapan juga bisa terlihat di pertengahan tahun. Karena pengendapan uang juga tidak bagus kan,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Wajib Cobain Ini! Resep Sambal Teri Cabe Hijau yang Mantul

SiLPA atau Sisa Lebih Pembiayaan Ang­garan Tahun Berkenan adalah selisih antara surplus/defisit anggaran dengan pembiay­aan netto. Dalam penyusunan APBD angka SiLPA ini seharusnya sama dengan nol. Arti­nya bahwa penerimaan pembiayaan harus dapat menutup defisit anggaran yang ter­jadi.

Jika angka SiLPA-nya positif berarti bah­wa ada pembiayaan netto setelah dikurangi dengan defisit anggaran, masih tersisa. Atau dengan penjelasan lain bahwa secara anggaran masih ada dana dari penerimaan pembiyaan yang Rp2 miliar tersebut yang belum dimanfaatkan untuk membiayai Be­lanja Daerah dan/atau Pengeluaran Pembi­ayaan Daerah.

Bagaimana pula jika SiLPA angkanya negarif? Jika angka SiLPA-nya negatif berarti bahwa pembiayaan netto belum dapat me­nutup defisit anggaran yang terjadi. Untuk itu perlu dicari jalan keluarnya. Misalnya dengan mengusahakan sumber-sumber penerimaan pembiayaan yang lain seperti utang dan lain sebagainya. Atau dengan mengurangi belanja dan atau pengeluaran pembiayaan sehingga angka SiLPA ini sama dengan nol.

Dalam Permendagri 13 Tahun 2006. Pasal 137 menyatakan, Sisa lebih perhitun­gan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya merupakan penerimaan pembiayaan yang digunakan untuk:

============================================================
============================================================
============================================================