MENANAM pohon bisa dilakukan di mana pun sepanjang masih ada ruang hijau. Termasuk di Hotel Salak, Kota Bogor, Sabtu (6/2/2016) melakukan penanaman pohon khas Kemiri Sunan.
HENDI NOVIAN
[email protected]
Kemiri dikenal oleh masyaraÂkat umum sebagai bumbu dapur. Namun berbeda denÂgan Kemiri Sunan. Kemiri yang satu ini digadang-gadang bisa menjadi sumber energi Bahan Bakar Nabati (BBN Biodiesel). Kemiri SuÂnan bukan pelengkap bumbu dapur karena ada kandungan racunnya seÂhingga tidak bisa dikonsumsi.
Kemiri Sunan atau nama latinÂnya Reutealis Trisperma meruÂpakan tanaman yang berasal dari Negara Philipina. Pada abad ke-18 Kemiri Sunan dijadikan minyak tung oil, yaitu minyak yang digunakan masyarakat sebagai bahan pengawet kayu, terutama pada kapal-kapal phinisi.
Setelah itu, Kemiri Sunan seakan hilang ditelan bumi, tak terdengar lagi. Hingga pada akhirnyan penelÂiti dari Kementerian Pertanian RI melakukan penelitian terhadap buah ini. Kesimpulannya, Kemiri Sunan cukup banyak mengÂhas i lkan rendemen minyak yang bisa diperÂgunakan campuran bahan bakar soÂlar, yang menjadi biodiesel. Sabtu, (06/02/2016) jajaran Manajemen Hotel Salak bersama mantan Wakil Menteri ESDM Ir. Susilo Siswoutomo menanam pohon Kemiri Sunan di area taman kolam renang sebagai simÂbol pelestarian tanaman jenis kemiri tersebut.
Didampingi Owner Hotel Salak, Hasan Hambali, kegiatan menanam pohon Kemiri Sunan oleh Susilo ini dimulai pukul 10:00 WIB. Menurut Susilo tanaman kemiri ini sangat bagus untuk penghijauan serta rehabilitasi lahan pertanian yang krisis. “Tanaman ini bagus untuk lahan pertanian yang krisis, gundul atau lahan yang kekuranÂgan air, memiliki akar tunjang sehingga bagus untuk kontur tanah dengan keÂmiringan 80 persen,’’ katanya.
Menurut Susilo, Kemiri Sunan mampu mengurangi aborsi CO2. SeÂlain itu, buah dari Kemiri Sunan bisa diolah menjadi bahan bakar jenis biodiesel. Bukan tanpa alasan Susilo menanam pohon Kemiri Sunan di taÂman Kolam renang Hotel Salak, kareÂna ia berharap agar warga Kota Bogor khususnya bisa ikut melestarikan poÂhon kemiri tersebut. “Tumbuhan ini sekarang sudah tak sepopuler dulu, makanya saya mengajak Pak Hasan Hambali untuk menanam pohon ini di halaman hotel Salak sebagai contoh pelestarian dan bentuk kecintaan saya terhadap tanaman ini,†ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bagi masyarakat yang ingin ikut serta meÂlestarikan pohon Kemiri Sunan tentu harus mendapatkan bibit pohon yang kredible atau dipastikan bibit terseÂbut layak tanam agar tak mengalami kegagalan saat tumbuh. Maka Susilo menyarankan untuk masyarakat yang ingin menanam pohon tersebut bisa mendapatkan bibit melalui MasyaraÂkat Bio Energi Indonesia sebagai peÂnyedia bibit yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah. “Bibit tanaman ini tak mudah didapatkan, namun warga bisa dengan mudah mendapatkanÂnya, cukup bekerja sama dengan MaÂsyarakat Bio Energi Indonesia, karena di sanalah bibit yang sudah disertifiÂkasi dan layak tanam bisa didapat,’’ tutupnya