SINGAPURA TODAYÂ – Kabut asap peÂkat akibat kebakaran hutan di IndoneÂsia yang terus menyelimuti Singapura, memicu penutupan seluruh sekolah di negara tersebut. Ini terjadi setelah inÂdeks polusi udara di Singapura mencaÂpai angka tertinggi sepanjang tahun ini.
Disampaikan otoritas SingapuÂra, seperti dilansir PressTV, Jumat (25/9/2015), seluruh sekolah dasar dan sekolah menengah di negara terseÂbut diliburkan sementara pada Jumat (25/9/2015).
Namun dalam pernyataan KemenÂterian Pendidikan Singapura, disebutÂkan bahwa taman kanak-kanak dan juga sekolah untuk siswa berkebutuÂhan khusus yang berada di bawah KeÂmenterian Pendidikan Singapura juga ditutup.
Sedangkan bagi warga yang rentan diarahkan ke pusat komunitas setemÂpat, untuk mendapat masker gratis. Para relawan juga mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan masker gratis kepada warga yang tidak bisa mendatangi pusat komunitas.
Indeks Standar Polusi (PSI) yang mengukur kadar polusi udara di SinÂgapura, mencapai angka tertinggi pada Kamis (24/9) sejak awal tahun 2015. Angka PSI dihitung setiap 24 jam sekali, sehingga berlaku untuk 24 jam ke depan.
Badan Lingkungan Nasional SinÂgapura dalam situsnya melaporkan bahwa angka PSI untuk 24 jam mencaÂpai angkat 223-275 terhitung sejak puÂkul 22.00 waktu setempat. Sedangkan angka PSI untuk jangka waktu 3 jam mencapai 314, yang juga merupakan jumlah tertinggi dalam tahun 2015.
Menurut Badan Lingkungan NasiÂonal Singapura menyebut, PSI di atas angka 300 mengindikasi kualitas udaÂra sangat berbahaya. Sedangkan PSI di atas 201-300 mengindikasikan kualitas udara yang sangat tidak sehat.
Kabut asap yang dipicu kebakaran hutan di Indonesia ini dilaporkan hingga masuk ke dalam rumah-rumah warga. Keberadaan asap ini memberiÂkan ancaman kesehatan serius terhaÂdap anak-anak dan warga lanjut usia, serta mereka yang memiliki gangguan pernapasan.
(Yuska Apitya/net)