CIBINONG, TODAYÂ – Polres BoÂgor kembali membuat kegaduhan di pusat pemerintahan KabupatÂen Bogor, Jumat (29/4/2016). MerÂeka kembali menggelar simulasi pengamanan kota (sispam kota) di Jalan Tegar Beriman hingga menimbulkan kemacetan di seÂjumlah titik jalan protokol.
Sebelumnya, simulasi serupa diselenggarakan pada Selasa (26/4/2016). Namun kali ini, denÂgan personel dan perabotan penÂgamanan yang jauh lebih serius serta dihadiri para petinggi Polri serta Bupati Bogor, Nurhayanti.
Asisten Operasi Mabes PolÂri, Iren Pol Unggung Cahyono menjelaskan, sispam kota ini untuk mempersiapkan anggota menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Mengamankan pilkada serenÂtak gelombang kedua merupakan tugas mulia dan akan dilakukan di tujuh provinsi, 76 kabupaten dan 18 kota di seluruh Indonesia. PenÂgamanan pun memiliki beberapa tahapan,†kata Irjen Unggung.
Mantan Kapolda Kalimantan Barat ini memaparkan, dalam penanganan demonstrasi atau kerusuhan, anggota kepolisian harus tetap berperikemanusiaan dan tak melanggar HAM sesuai Perintah Kapolri (Perkap) Nomor 1 Tahun 2009 dan 2010 Tentang Demonstrasi dan Anarkisme.
“Polri mempunyai tahap-tahap penanganan mulai dari kehadiran anggota di lokasi, imÂbauan, kendali tangan kosong luÂnak, kendali tangan kosong keras, penggunaan water canon dan gas air mata,†ujarnya.
Unggung pun kaget melihat Polres Bogor menggunakan senjaÂta sungguhan dalam simulasi ini. Menurutnya, dari yang sudah-suÂdah, sispam kota hanya mengguÂnakankan senjata-senjata mainan kecuali water canon.
“Tetapi saya jamin, gas air mata ini untuk manusia. Karena sewaktu dulu saya jadi Kapolda, perwira-perwira Polda KalimanÂtan Barat saya suruh mencoba rasanya gas air mata. Efek dari gas air mata ini seperti mata perih hingga tenggorokan kering, naÂmun durasinya hanya lima menit saja,†terangnya.
Sementara Kapolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto menÂgatakan, simulasi sispam kota sangat penting untuk mengÂhadapi kemungkinan Pilkada Kabupaten Bogor 2018 apabila terjadi kericuhan. Melibatkan 960 personel polri, TNI, DamÂkar hingga Satpol PP.
“Mabes Polri meminta keÂpada Polda Jabar dan Kapolda memerintahkan Polres Bogor untuk melaksanakan simulasi sispam kota. Alhamdulillah simÂulasi ini berjalan lancar dan sukÂses,†tandasnya.
Bupati Bogor, Nurhayanti yang ikut merasakan pedihnya gas air mata ini meminta masyarakat menyampaikan aspirasi dengan damai dan tidak anarkis.
“Ini sudah sesuai Peraturan Kapolri nomor 1 Tahun 2009 dan 2010 dalam menanggani demonstrasi dan anarkisme. Saya juga meminta para demonstran melakukan aksinya secara damai dan tidak anarkis, karena bisa meÂnimbulkan adanya korban luka atau lainnya,†tandas Nurhayanti.
Salah satu pengguna jalan, Iwan (34) mengeluhkan adanya simulasi yang tidak disetai sosÂialisasi secara massif dari Polres Bogor. Ia pun terpaksa memutar arah dan mencari jalan lain untuk menuju Citerurep dari rumahnya di Sukahati.
“Orang kasih tau dulu dari jauh-jauh hari. Kita kan jadi bisa antisipasi dengan berangkat lebih pagi. Kalau begini mah ampun. Lagipula, saya malah jadi takut kaÂlau pilkada nanti rusuh beneran,†kata Iwan.
(Rishad Noviansyah)