Untitled-3BOGOR, Today – Demi memasti­kan kelancaran Ujian Nasional (UN) pada hari ketiga, Wakil Walikota Bo­gor, Usmar Hariman terus melaku­kan pemantauan-pemantauan ke sekolah-sekolah. Salahsatunya blu­sukan langsung ke Sekolah Menen­gah Atas (SMA) Pesat, Kota Bogor.

Usmar yang saat itu didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) Dik­men Dinas Pendidikan Kota Bogor, Jana Sugiana memantau jalannya ujian beberapa kelas disana aman dan lancar serta tidak ada kendala yang berarti. “Saya berterimakasih kepada para penyelenggara pendi­dikan (sekolah) yang sudah melak­sanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), ke depannya harus semakin banyak lagi sekolah yang ikut melaksanakan UNBK,” ujar Usmar.

Secara keseluruhan, pelaksa­naan UNBK 2016 pada hari ketiga yang diselenggarakan di 28 SMA di Kota Bogor berjalan lancar. Per­masalahan kecil mulai dari salah pemasangan kabel NCB dan salah masuk jalur pendidikan dapat segera diatasi oleh panitia.

Jana Sugiana menjelaskan UNBK di Kota Bogor dilaksanakan di 15 SMA, 1 MA dan 12 SMK. Pelak­sanaan sejauh ini lancar dan tidak ada hambatan berarti. “Kalaupun ada, tidak sampai menganggu jalannya UNBK, ma­sih bisa di­antisipasi seperti yang diala­mi Sekolah Menen­gah Keju­ruan Negeri (SMKN) 1 Kota Bogor di hari pertama ujian,” ujar Jana.

Jana menjelaskan terdapat permasalahan kecil yang terjadi di salah satu SMK, dimana papan NCB lis­trik mengalami kepa­nasan karena ada ke­salahan pemasangan kabel oleh PLN. Se­bagai tindakan pre­ventif NCB yang ada diganti dengan yang lebih besar dan lebih aman. Sehingga lebih menjamin kelancaran pelaksanaan UNBK.

Pengawas UNBK SMK Dinas Pendidikan Kota Bogor, Kambarudin turut menambahkan, secara umum pelaksanaan UNBK SMK berjalan lan­car. “Pada pelaksanaan hari pertama UNBK bagi SMA ada se­dikit perma­salahan salah satu sekolah akibat salah jalur. “Namun hanya satu kelas dan langsung dapat diantisipasi sehingga tidak mengganggu jalannya UNBK,” ujarnya.

Sementara salah satu peserta UNBK 2016, Agung Jaya Laksono murid kelas 12 IPA SMA Pesat Kota Bo­gor mengatakan saya sangat senang bisa ikut UNBK kali ini, “Karena UNBK itu nyaman, kita ti­dak perlu pakai pensil, tidak perlu memhitamkan LJK dan mengisi biodata yang butuh waktu lama, tidak takut basah atau robek LJK, pokoknya lebih efektif dan efisien,” ujar remaja yang ingin melanjutkan kuliah di STAN.

Senada dengan Agung, Rifky Ariansyah mengaku sempat merasa gugup dan grogi. Rifki mengaku meski awalnya sempat merasa gu­gup, tetapi tidak lama semua jadi terbiasa dan tidak ada rasa ter­bebani. ‘Kurang lebih di 15 menit awal, setelah itu Alhamdulillah kesananya lancar,” katanya sambil mempersiapkan diri untuk mengi­kuti UNBK pada sesi kedua.

Komentar berbeda dilontarkan Adjie Nurdiansyah, salah seorang peserta UNBK SMK. Adjie men­gatakan UNBK ti­dak seperti sedang melaksanakan ujian. “Rasanya seperti tes biasa saja. Mungkin su­dah dikondisikan melalui tryout (TO) yang dilaksanakan sebanyak tiga kali se­belumnya. Jadi sen­sasinya kurang,” kata Adjie.

( Latifa Fitria)

============================================================
============================================================
============================================================