BANDUNG, Today – Pelatih kiper Persib Anwar Sanusi, membocorkan beberapa trik memelihara kemampuan teknis seorang penjaga gawang, salah satunya yaitu dengan menggunakan bola tenis yang dipantulkan ke sebuah dinding.
Sekalipun kemampuan seorang kiper akan selalu melekat, namun Anwar tidak menutup kemungkinan apabila kepekaan penjaga gawang dalam melakukan tangkapan bisa saja berkurang, apabila tidak menikmati pertandingan dalam jangka waktu lama.
“Kalau menjaga kualitas teknis dengan sendiri, bisa dengan cara menangkap pantulan bola tennis. Kalau gak ada pertandingan, ya senÂtuhan bisa hilang, paling hanya menÂjaga kebugarannya saja,” kata Anwar.
Setelah berhenti lama, lanjut Anwar, seorang kiper paling sulit untuk berÂadaptasi dengan situasi pertandingan.
Menurutnya, penjaga gawang harus memulai dari awal meraba-raba permainÂan, mulai dari kenyamanan penampilan pribadi, karakter bermain tim, hingga membaca sepak terjang lawan.
Seperti gol semata wayang yang dilesakan Samsul Arif pada laga Persib melawan Arema Cronus di Stadion KanÂjuruhan Malang, Selasa (11/8) lalu.
I Made Wirawan tampak belum siap dengan situasi tersebut, hingga harus keÂmasukan dua menit laga baru berjalan.
Namun, setelah gol itu, konsentrasi I Made semakin tajam, terbukti denÂgan beberapa kali penyelamatan yang dia lakukan. Faktor lama tidak bermain dalam sebuah pertandingan dengan tensi tinggi menjadi penyebabnya.
“Memang paling susah saat menghaÂdapi situasi pertandingan, dimana dia berada dalam situasi yang sebenernya. Jadi adaptasinya lama ‘harus ngalalÂanyah deui lah’ kalau pas masuk tidak serta merta tune in dengan permain,” pungkasnya.
(Imam/net)