PERUSAHAAN telekomunikasi Smartfren akan fokus menggarap pasar smartphone 4G dengan menghadirkan produk 4G dengan harga murah. Hal ini mengingat besarnya potensi pada segmentasi pasar tersebut.
Yasser Arafat
[email protected]
Demikian disamÂpaikan Head of Smartphone Smartfren Sukoco Purwokardjono, Rabu (10/8) lalu. “Saat ini kami hanya akan menggarap ponsel kelas affordable, harga terjangÂkau namun spesifikasi supeÂrior di kelasnya. Kami tidak akan bersaing dengan ponsel-ponsel Rp 3 jutaan ke atas,†ujarnya.
Menurut Sukoco, potensi pangsa pasar ponsel 4G dengan harga Rp 2 jutaan ke bawah ini semakin membesar. Itulah yang menjadi alasan Smartfren tidak menghadirkan smartphone 4G dengan banderol harga lebih dari Rp 3 juta. Pada tahun 2016 ini saja, ponsel-ponsel 4G di harga Rp 2 jutaan ke bawah meÂmiliki pangsa pasar hingga 50%. «Diprediksi angka tersebut akan semakin meningkat di tahun-taÂhun mendatang,†ungkapnya.
Lebih lanjut Sukoco memÂbeberkan data statistik penjuaÂlan smartphone di Indonesia. Pada tahun 2015, terdapat 28,5 juta unit ponsel yang terjual. Tahun ini, pihaknya mempreÂdiksi smartphone yang terjual di Indonesia bakal menyentuh angka 29 juta unit. Sementara untuk tahun depan, jumlah penjualan ponsel di Indonesia bakal mencapai 30 juta unit.
Sukoco menambahkan, ponsel 4G pada tahun 2016 ini jumlahnya sudah mencapai 58% dari jumlah total ponsel yang beredar di masyarakat. «Tahun depan, prediksinya 80% ponsel yang beredar di masyarakat adalah 4G,» imbuh Sukoco. Oleh sebab itu, SmartÂfren akan gencar melakukan ekspansi jaringan 4G LTE di seÂjumlah daerah. Bahkan SmartÂfren secara bertahap mulai mematikan jaringan layanan CDMA di sejumlah lokasi.