Smartfren akan meaksimalkan manuvernya di jaringan 4G LTE, setelah sebelumnya menyatakan menghentikan layanan CDMA. Bahkan mereka punya ambisi tinggi di 4G. Salah satu targetnya adalah memiliki 1,5 juta pelanggan 4G sampai tutup tahun 2015.
Oleh : Apriyadi Hidayat
[email protected]
Chief Brand Officer Smartfren, Roberto Saputra, menyatakan, saat ini pihaknya maÂsih sulit mengungkapkan anÂgka jika ditanya berapa jumÂlah pelanggan 4G Smartfren yang dimiliki. Pasalnya, banÂyak pengguna 4G dan CDMA Smartfren tumpang tindih, lantaran menggunakan satu SIM card
“Cuma yang bisa kita bilang, aktivasi kita 4G Smartfren suÂdah naik 2.000-3.000 unit per hari. Kita belum bisa menghiÂtung secara khusus, ini 4G dan CDMA, karena network kita beÂlum selesai,†katanya.
Lebih lanjut, Roberto menÂgungkapkan, adopsi pelangÂgan 4G Smartfren paling cepat didorong oleh perangkat MiFi dan smartphone seri AndroÂmax R. Dua perangkat itulah yang memberi kontribusi terÂtinggi, mencapai 60-70% seÂcara keseluruhan.
Ekspansi 4G Smartfren seÂlanjutnya bakal lebih digalakÂkan lagi ke kota-kota yang tak terlalu besar. Di sisi lain, keÂcepatan secara perlahan juga bakal ditingkatkan. Sejak dirilis pada 19 AgusÂtus 2015, 4G LTE Smartfren sekarang sudah komersialisasi di Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, YoÂgyakarta, Surabaya, Malang, Madiun, Jember, Bali, Medan, Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Lampung, Banjarmasin, Makassar serta Manado.
Dengan sederet kota terseÂbut, Smartfren pun didapuk Open Signal sebagai operator di Indonesia yang memiliki jaringan 4G terluas dengan cakupan sekitar 78% dan beraÂda di posisi ke-32 dunia. “TarÂget tahun ini 1,5 juta dari segi device sudah terhubung 4G Smartfren. Sekarang baru 20% dari target, tapi Ini masih ada beberapa bulan lagi. Caranya? Edukasi,†tegas Roberto.
Banyak pelanggan diseÂbut masih belum teredukasi sepenuhnya tentang benefit 4G. Di benak pelanggan, keÂcepatan jadi perbedaan 4G dengan 3G.
“Tapi karena tahu speed lebih kencang dan mereka sudah pakai media sosial itu sudah cukup sebenarnya. Jadi dengan 3G, 1-2 Mbps untuk media sosial sudah cukup lah. Makanya kita lagi encourage untuk penggunaan lebih banÂyak video. Nah enabler-nya mungkin lewat VoLTE (Voice over LTE), Cat6, kita lebih banyak video call,†terang Roberto.
“Tapi memang basicnya tadi, agar orang lebih pakai, jaringannya harus lebih bagus dulu agar orang lebih enjoy,†imbuhnya.
Dari data kuartal II 2015, 4G Smartfren disokong oleh sekitar 6.500 BTS dan mengÂgunakan dua rentang frekueÂnsi: 5 MHz di spektrum 850 MHz untuk Frequency DiviÂsion Duplex (FDD) LTE dan 30 MHz menggunakan spektrum 2.300 MHz dengan teknologi Time Division Duplex (TDD) LTE .
Sementara soal kecepatan, Roberto menyebut 4G SmartÂfren ditargetkan bisa berlari di kisaran 2-20 Mbps. “Kita biÂlang speed itu sudah given lah, kalau di teknologi 4G speed menurut saya yang acceptable di atas 8 Mbps, tapi range yang acceptable adalah 2-20 Mbps. Itu bentang atas, bentang bawah,†kata Roberto.
“Seringkali teman-teman salah arti wah Smartfren tak mau compete di speed, padaÂhal tidak begitu. Speed sudah given di 4G, karena kalau 4G speed jelek ya gak usah pakai 4G,†pungkasnya. (DTK)