Untitled-6“KITA masih tergantung pada bahan bakar dari fosil atau minyak. Maka kami mencari bahan bakar lain dan salah satunya gas. Ter­lebih di Indonesia sendiri, jumlah gasnya berlimpah”

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Perkembangan zaman ‘me­maksa’ Sekolah Teknik Mesin (STM) Mekanika Bo­gor menggali potensi un­tuk mengadopsi teknologi kenda­raan ramah lingkungan dan hemat bahan bakar. Kini, mereka telah menciptakan sepeda motor berba­han bakar gas (BBG).

“Saya mengerjakan ini bersama rekan-rekan saya, dan untuk lama pengerjaannya itu, kita mengahabis­kan waktu hingga dua bulan,” jelas salah seorang siswa praktek, Rizky.

Lanjutnya, ide pembuatan motor berbahan bakar gas ini, tercetus dari isu pemanasan gelobal serta kenai­kan harga bahan bakar minyak (BBM). “Karena kita masih tergantung pada bahan bakar dari fosil, atau minyak. Maka kami mencari bahan bakar lain, dan salah satunya gas. Terlebih di In­donesia sendiri, jumlah gasnya ber­limpah,” paparnya.

BACA JUGA :  Dedie Rachim Apresiasi Renovasi MCK SDN Semeru 6 Kota Bogor

Sambung Rizky, untuk jenis mo­tor yang digunakan yakni, berjenis ‘matic’. “Karena untuk sistem mesin­nya bisa dibilang mudah di modifi­kasi,” katanya.

Sementara, Kepala Program Keju­ruan Teknik Mesin SMK Mekanika Bo­gor, Ahmad Akhiri mengatakan, dirinya memang sengaja menerjunkan langsung para siswanya kala membuat sebuah objek. “Dengan praktik serta didukung, berbagai asupan materi di kelas, saya menginginkan mereka bisa mengaplika­sikan ilmu tersebut. Terlebih mengenal secara gambalang komponen-kompo­nen permesinan,” ujarnya.

BACA JUGA :  Dedie Rachim Apresiasi Renovasi MCK SDN Semeru 6 Kota Bogor

Masih ucap Ahmad, dirinya yang su­dah bertangan dingin kala memegang jenis permesinan, mengaku, kurangnya dukungan pemerintah kala mendorong kemajuan kreatifitas siswa STM, menjadi salah satu kendala besar. Terlebih masih adanya pandangan miring dari masyra­kat akan pelajar tehnik mesin.

“Walau objek yang dibuat siswa itu menarik atau bisa dikatakan memiliki nilai jual dan fungsi besar, percuma saja bila tidak ada dorongan dari pemerin­tah, kala mempublikasikan, serta proses hingga mengembangkannya lebih lan­jut. Semoga dengan banyaknya temuan yang dihasilkan para siswa STM mampu, memberikan warna berbeda di dunia pendidikan kita,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================