HL-(2)SEKOLAH Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Bogor mungkin tidak menyangka jika mereka akan kedatangan tamu tidak terduga. Sekolah kejuruan terintegeritas itu menjadi salah satu kandidat sekolah percontoh perwakilan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), tepatnya United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada pekan lalu.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Ketika ditemui, Humas SMKN 1 Kota Bogor, Nani Maryani menjelaskan awalnya ada pertemuan antara Dinas Pendidikan Kota Bogor (Disdik), ke­pala sekolah dan Pemerintah Kota Bogor un­tuk membahas bimbingan teknik Information technology (IT) dalam pembelajaran siswa yang notabene dimana Kota Bogor sudah menye­lenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Atas dasar itu, sambung Nani, diambillah salah satu sample dari seluruh dunia oleh PBB dan UNESCO, di Indonesia SMKN 1 Kota Bogor ini menjadi salah satu kandidatnya. “Kemarin itu yang datang dari UNESCO, PBB dan Kemen­terian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud). Kata mereka UN di SMKN 1 ini sangat menarik. Kdatangan mereka juga sangat rahasia dan tidak terduga, kami malah tidak ada persiapan apa­pun, jadi seadanya.

Pokoknya semua serba dadakan dan kami juga kaget dengan kehadiran mereka,” tutur Nani sambil berkaca-kaca karena tidak menyang­ka SMKN 1 menjadi salah satu sample untuk du­nia.

Sebelumnya, diakui Nani, pihak sekolah hanya dihubungi oleh Universitas Paramadina, Jakarta, karena mereka memiliki link yang luas hingga mendunia. Kemudian membuka web SMKN 1 dan melihat prestasi juga kualitas seko­lah yang dimiliki. Apalagi link SMKN 1 Kota Bogor sangat intens dengan direktorat.

“Semoga SMKN 1 ini menjadi salah satu seko­lah kejuruan yang terpilih menjadi duta dari 500 sekolah di dunia berkembang yang menjadi kan­didat juga. Buat kami ini adalah suatu kebang­gaan, dan saya terharu dengan rasa apresiasi mereka,” ungkap Nani.

Intinya, menurut Nani, mereka obeservasi dampak penggunaan IT bagi pembelajaran siswa dan dua kelas diambil serta guru multimedia ditunjuk untuk menjadi sample. “Sebetulnya kunjungan mereka rencananya hanya setengah jam disini, namun mungkin karena mereka san­gat tertarik dengan SMKN 1, jam berkunjungnya malah tiga jam,” kata dia.

Ia berharap, SKMN 1 Kota Bogor dapat terpil­ih menjadi sekolah duta pengembangan IT bagi siswanya mewakili PBB.

“Mudah-mudahan kita lolos dari penilaian seleksi mereka, karena banyak sponsornya nanti pemenang akan difasilitasi oleh sponsor, mulai komputer sampai kebutuhan teknologi lainnya. Ini adalah suatu prestasi kebanggaan karena dengungnya terdengar mendunia,” harap Nani.

============================================================
============================================================
============================================================