Untitled-11KEMAJUAN teknologi terus merangsang lahirnya beragam alat canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dunia pendidikan pun kini berlomba-lomba untuk melahirkan karya robotikhebat, seperti yang dilakukan SMKN 2 Kota Bogor.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Ekstrakulikuler robotik pun disediakan sekolah kejuruan senior tersebut sebagai wa­dah mengembangkan inovasi dunia robotik lewat tangan peserta didiknya.

“Belum lama ini kami menciptakan sebuah robot berjenis jelajah untuk menyusuri medan-medan terjal yang tidak bisa jangkau kendaraan ataupun manusia,” ujar Guru Pembimbing Ke­las Robotik SMKN 2, Saeful Arman.

Saeful melanjutkan, robot terse­but merupakan adaptasi dari sebuah tokoh fiksi besutan Disney Pixar yakni “Wall-E”. Namun, pihaknya menam­bah beberapa komponen seperti, kaki laba-laba, sensor serta kamera.

“Sampai saat ini robot tersebut masih dalam tahap penyempurnaan. Kami terus menambahkan beberapa komponen pendukung untuk opera­sional serta aplikasi lainnya,” sam­bungnya.

Beberapa siswa peserta ekstraku­likuler (ekskul) Robotik ini, Salaman dan Fadil mengatakan, sangat senang bisa belajar lebih dalam akan materi penguasaan pembuatan alat.

“Yang pertama sudah pasti kare­na hobi, kedua memang ingin tahu bagaimana cara kerja sistem teknologi robotik. Karena di masa depan nanti pasti semua kegiatan tidak lepas dari komputerisasi, jadi sudah punya bekal untuk menguasainya,” ujarnya kom­pak. Namun, mereka menyayangkan ekskul inovatif ini kurang diminati te­man-temannya lantaran menganggap robotik itu susah. “Kan kalau ditekuni serius, pasti terasa mudah,” lanjutnya.

Peserta untuk ekskul robotik ini 25 siswa namun hanya sebagian yang aktif. “Ya karena sudah menganggap susah tadi, makanya banyak siswa enggan bergabung, padahal kegiatan ini selain bernilai edukasi tinggi, serta menyenangkan karena bisa membuat robot sendiri,” tambahnya.

Mereka berharap, Kota Bogor bisa menjadi kiblat dari dunia robotik pe­lajar. Ia yang sudah lama menekuni bidang ini sangat menyayangkan bila mana robotik itu adalah kegiatan un­tuk orang menengah keatas saja, pada­hal selama ini dirinya suka membuat robot atau alat tidak mengahabiskan banyak dana.

“Saya akan membuktikan bahwa robotik itu tidak hanya untuk kalan­gan menengah keatas, tapi semua kalangan juga bisa menikmatinya. Sia­papun bisa membuatnya asal mem­punyai kesunguhan serta ketekunan dalam mengeksplorasi bidang robot­iok ini,” pungkasnya. (*)

============================================================
============================================================
============================================================