DSC_1493SMPN 1 Bogor menggelar pemilihan Ketua Komite periode 2015-2018 hari ini, Jumat (18/12/2015). Uniknya, pemilihan dilakukan seperti pemilihan kepala daerah (pilkada). Mulai dari kampanye, sistem coblos hingga bilik suara pun disiapkan. Tak hanya itu, lima calon Ketua Komite juga harus mengkampanyekan dirinya berupa poster profile dan menyampaikan langsung visi misi masing-masing dari mereka.

Oleh : Latifa Fitria
[email protected]

Bahkan sekolah juga mendukung besar-besaran acara pemilihan ini, hingga komite SMPN 1 Kota Bogor ini sudah dinobatkan seb­agai komite terbaik tingkat nasional, hing­ga diapresiasi oleh komite, Dinas Pendidi­kan, Kepala Sekolah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Ketika ditemui, Kepala SMPN 1 Kota Bo­gor, Sri Sugiarti Mpd berharap mendapat­kan ketua yang memang dibutuhkan oleh sekolah, apalagi SMPN 1 dipercaya sebagai sekolah rujukan penyelenggara UMBK dan akan dilakukan pembelajaran dengan sistem digital. Untuk itu diperlukan du­kungan yang sangat besar terutama dari ketua komite, karena harus bisa bersinergi dan bermitra dengan sekolah.

“Kalau ketuanya nanti orangnya agak sulit kan bisa berabe ke sekolah juga, jadi saya harapkan siapapun yang terpilih bisa berkoordinasi baik dengan sekolah. Sebab SMPN 1 ini inputnya sudah bagus, jadi me­mang harus ditangani secara profesional,” tuturnya.

Komite SMPN 1 sendiri boleh dikatakan cukup istimewa, sambung wanita yang biasa dipanggil Bu Ajeng, jika biasanya komite hanya sekedar formalitas saja, teta­pi tidak di SMPN 1. Sampai-sampai komite kami ini diakui kualitasnya oleh dunia pen­didikan nasional, bahkan hari ini (kema­rin, red) Dinas Pendidikan dari Yogyakarta datang kesini untuk belajar.

“Kami saling melengkapi fasilitas antara sekolah juga komite, dengan tujuan untuk keperluan dan perkemban­gan siswa siswi disini,” tu­turnya.

Sementara itu, Ketua Pani­tia Pelaksana Pemilihan Ketua Komite SMPN 1 Kota Bogor, Cipta Ningsih menjelaskan jika pemilihan seperti ini baru pertama kali dilakukan di SMPN 1. Respon kan­didatnya juga bert­ambah jika diband­ingkan dengan pemilihan ketua komite sebelum­nya yang hanya berdasarkan asas calon sukarela­wan saja.

“Jika dita­hun sebelum­nya para calon itu ditawar­kan untuk m e n ­calonk­a n , tetapi sekarang mereka yang menawarkan diri. Pemilihannya juga dilakukan sesuai dengan pilkada, dan semua warga SMPN 1 terkecuali murid harus mencoblos,” pa­parnya.

Selain itu, cara seperti ini juga dapat menambahi wawasan siswa-siswi SMPN 1 Bogor agar lebih mengenal pilkada itu sendiri, sistem ini juga jauh lebih de­mokratis. “Ini adalah contoh dan aplikasi mata pelajaran PKN juga, jadi mereka bisa melihat sendiri pilkada itu seperti apa,” tambahnya.

Ia juga berharap, siapa pun ketua yang terpilih nantinya dapat bekerjasama dengan baik komite juga sekolah, dan memenuhi persyaratan yang sudah di tentukan oleh pani­tia. “saya harap yang terpiliha nanti bisa membantu mema­jukan SMPN 1 ini agar lebih bagus lagi dari sebelumnya,” pungkas Cipta. (*)

============================================================
============================================================
============================================================