SMPN 1 Bogor menggelar pemilihan Ketua Komite periode 2015-2018 hari ini, Jumat (18/12/2015). Uniknya, pemilihan dilakukan seperti pemilihan kepala daerah (pilkada). Mulai dari kampanye, sistem coblos hingga bilik suara pun disiapkan. Tak hanya itu, lima calon Ketua Komite juga harus mengkampanyekan dirinya berupa poster profile dan menyampaikan langsung visi misi masing-masing dari mereka.
Oleh : Latifa Fitria
[email protected]
Bahkan sekolah juga mendukung besar-besaran acara pemilihan ini, hingga komite SMPN 1 Kota Bogor ini sudah dinobatkan sebÂagai komite terbaik tingkat nasional, hingÂga diapresiasi oleh komite, Dinas PendidiÂkan, Kepala Sekolah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketika ditemui, Kepala SMPN 1 Kota BoÂgor, Sri Sugiarti Mpd berharap mendapatÂkan ketua yang memang dibutuhkan oleh sekolah, apalagi SMPN 1 dipercaya sebagai sekolah rujukan penyelenggara UMBK dan akan dilakukan pembelajaran dengan sistem digital. Untuk itu diperlukan duÂkungan yang sangat besar terutama dari ketua komite, karena harus bisa bersinergi dan bermitra dengan sekolah.
“Kalau ketuanya nanti orangnya agak sulit kan bisa berabe ke sekolah juga, jadi saya harapkan siapapun yang terpilih bisa berkoordinasi baik dengan sekolah. Sebab SMPN 1 ini inputnya sudah bagus, jadi meÂmang harus ditangani secara profesional,†tuturnya.
Komite SMPN 1 sendiri boleh dikatakan cukup istimewa, sambung wanita yang biasa dipanggil Bu Ajeng, jika biasanya komite hanya sekedar formalitas saja, tetaÂpi tidak di SMPN 1. Sampai-sampai komite kami ini diakui kualitasnya oleh dunia penÂdidikan nasional, bahkan hari ini (kemaÂrin, red) Dinas Pendidikan dari Yogyakarta datang kesini untuk belajar.
“Kami saling melengkapi fasilitas antara sekolah juga komite, dengan tujuan untuk keperluan dan perkembanÂgan siswa siswi disini,†tuÂturnya.
Sementara itu, Ketua PaniÂtia Pelaksana Pemilihan Ketua Komite SMPN 1 Kota Bogor, Cipta Ningsih menjelaskan jika pemilihan seperti ini baru pertama kali dilakukan di SMPN 1. Respon kanÂdidatnya juga bertÂambah jika dibandÂingkan dengan pemilihan ketua komite sebelumÂnya yang hanya berdasarkan asas calon sukarelaÂwan saja.
“Jika ditaÂhun sebelumÂnya para calon itu ditawarÂkan untuk m e n ÂcalonkÂa n , tetapi sekarang mereka yang menawarkan diri. Pemilihannya juga dilakukan sesuai dengan pilkada, dan semua warga SMPN 1 terkecuali murid harus mencoblos,†paÂparnya.
Selain itu, cara seperti ini juga dapat menambahi wawasan siswa-siswi SMPN 1 Bogor agar lebih mengenal pilkada itu sendiri, sistem ini juga jauh lebih deÂmokratis. “Ini adalah contoh dan aplikasi mata pelajaran PKN juga, jadi mereka bisa melihat sendiri pilkada itu seperti apa,†tambahnya.
Ia juga berharap, siapa pun ketua yang terpilih nantinya dapat bekerjasama dengan baik komite juga sekolah, dan memenuhi persyaratan yang sudah di tentukan oleh paniÂtia. “saya harap yang terpiliha nanti bisa membantu memaÂjukan SMPN 1 ini agar lebih bagus lagi dari sebelumnya,†pungkas Cipta. (*)