Foto : Net
Foto : Net

Keinginan Presiden Joko Widodo untuk membangun stasiun jaringan kereta ringan atau light rail transit (LRT) ruas Cibubur-Bogor di Terminal Baranangsiang, batal. Sebagai opsi penggantinya, Pemkot Bogor bersama PT Adi Karya Tbk sepakat memilih Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, sebagai stasiun.

“Rencana awal, LRT seksi kedua ruas Cibubur-Bogor ini dibangun di Terminal Baranangsiang, dan bisa juga di Tanah Baru, tetapi disepakati jadinya di Tanah Baru karena pertimbangan kebangkitan arus lalu lintas di Baranangsiang,” kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat, Kamis (5/11/2015).

Menurut dia, pemilihan Tanah Baru sebagai lokasi pembangunan stasiun LRT disampaikan Walikota Bogor Bima Arya setelah menerima informasi dari PT Adhi Karya Tbk, selaku pelaksana pembangunan prasarana jaringan kereta ringan.

“Informasi ini diterima oleh Wali Kota, dari Adhi Karya, minggu lalu. Disampaikan bahwa Adhi Karya memilih Tanah Baru sebagai lokasi stasiun LRT,” kata Ade.

Ia juga menyampaikan bahwa Pemkot Bogor mendukung rencana pembangunan stasiun LRT di Tanah Baru tersebut. Pertimbangannya, aktivitas warga di Tanah Baru tidak sepadat Baranangsiang. “Buat kami, suka sekali kalau Tanah Baru dijadikan stasiun LRT karena kalau di Baranangsiang bisa dibayangkan setiap 10 menit sekali LRT masuk dan sekian jumlah orang yang beraktivitas di sana. Terbayang penumpukan mobilisasi,” ujarnya.

Menurut Ade, Pemerintah Kota Bogor telah menyiapkan lahan di Tanah Baru untuk dijadikan terminal tipe A. Fasilitas jalan untuk menunjang operasional terminal dan LRT pun sudah tersedia.

Sebelumnya, rapat koordinasi digelar terkait rencana pembangunan LRT di Terminal Baranangsiang dengan seluruh muspida dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pada Selasa (27/10/2015), yang juga dihadiri oleh perwakilan PT Adhi Karya serta Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

BACA JUGA :  Kebakaran Hebat Hanguskan Rumah di Kolaka Utara, 2 Orang Luka

Para peserta rapat membahas rencana pembangunan stasiun LRT koridor Cibubur-Bogor. Koridor Cibubur-Bogor merupakan satu dari enam jalur LRT yang akan dibangun. Koridor Cibubur-Bogor sepanjang 30-31 kilometer mencakup empat stasiun, yakni di Cibinong, Sentul Sirkuit, Sentul City, dan di Baranangsiang.

Awalnya, Baranangsiang disepakati sebagai lokasi stasiun LRT. Dipilihnya Baranangsiang dengan pertimbangan akses lebih mudah untuk ter­integrasi dengan transportasi lainnya. Namun, rencana ini gagal karena ada revisi disain yang dibahas antara PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) sebagai investor revitalisasi Baranangsiang, PT Adhi Karya Tbk dan Pemkot Bogor.

Presiden Jokowi juga bertekad segera merampungkan proyek LRT yang membentang dari Bogor hingga Dukuh Atas, dari Bekasi hingga Cawang.

Untuk pembangunan jaringan kereta ringan (light rail transit/LRT) hingga Kota Bogor ditargetkan selesai pada Oktober 2018. Proyek skala nasional ini sudah dimulai dengan pemancangan tiang perdana beberapa bulan lalu.

Koridor Cibubur-Bogor merupakan satu dari enam jalur LRT yang akan dibangun. Koridor Cibubur-Bogor sepanjang 30-31 kilometer dengan empat stasiun, yakni Cibinong, Sentul Sirkuit, Sentul City, dan Baranangsiang.

Untuk mengoperasikan LRT di lintas Cibubur-Bogor dibutuhkan depo kereta untuk parkir dan perawatan kereta-kereta LRT.

Kepala Divisi Konstruksi Sipil dan Trackworks LRT Adhi Karya Agus Karianto mengatakan, penyelarasan desain diperlukan karena di Terminal Baranangsiang akan dibangun stasiun LRT dan perlu area parkir. Namun, rencana pembangunan depo LRT di Terminal Baranangsiang dihitung-hitung tidak memungkinkan.

BACA JUGA :  Cara Membuat Kolak Biji Salak Ubi Ungu yang Enak dan Cantik

Menurut Agus, rel LRT akan melayang sampai ke Bogor dengan memanfaatkan lahan Jalan Tol Jagorawi. Selain rel, diperlukan prasarana penunjang, yakni depo untuk perbaikan dan parkir kereta. Kemungkinan, jumlah LRT yang akan beroperasi di lintas Jabodetabek mencapai 70 rangkaian.

Untuk itu, menurut rencana depo besar guna perbaikan akan dibangun di Bekasi Timur, Kota Bekasi. Depo besar memerlukan lahan sampai 6 hektar untuk menampung 30-40 rangkaian LRT. Depo lebih kecil akan dibangun di Cibubur, Cimanggis, Depok, atau Tanah Baru, Kota Bogor.

Terpisah, Sekretaris Perusahaan PT PGI Firman Dwiyanto mengatakan, luas bangunan untuk layanan terminal ditambah dari 9.000 meter per segi ke 18.000 meter persegi. Baranangsiang akan dibangun dalam bentuk gedung bertingkat yang berfungsi terpadu, yakni terminal, pusat belanja, hotel dan parkir. “Disepakati, plotting stasiun LRT ternyata pindah,” kata dia, Kamis (5/11/2015).

Pembangunan jaringan LRT diharapkan mengurangi beban lalu lintas mobil pribadi ke Ibu Kota melalui Jalan Tol Jagorawi atau pemakaian sepeda motor lewat jalan raya. Selain itu, LRT juga diharapkan dapat memecah beban layanan KRL Commuter Line dari Stasiun Bogor yang setiap hari memberangkatkan sekitar 100.000 penumpang. Sebagian di antara penumpang KRL ada yang bermukim di sekitar Baranangsiang tetapi enggan memakai bus umum atau mobil pribadi untuk kerja di Jakarta.

Data Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Kota, mencatat, kepadatan lalu lintas sudah memprihatinkan. Di Kota Bogor yang berpenduduk 1,1 juta jiwa ada 231.000 sepeda motor, 9.000 angkutan kota, 58.000 mobil penumpang, dan 12.000 mobil barang. ((Yuskas)*)

============================================================
============================================================
============================================================