alfian mujani 240TAK ada yang lebih in­dah dari bersikap ikh­las atas apapun yang menimpa kita. Dengan ikhlas kita akan men­dapatkan ridla-Nya. Sayangnya, stasiun ridla ditempuhnya. Sedikit sekali orang-orang yang yang sampai ke stasiun ini. Sekali tiba di tempat ini, kita akan mendapat­kan tiket menuju kebun bahagia, tempat senyum menjadi hiasan, sa­paan indah menjadi lagu wajib keseharian.

Rangkuman kalimat di atas, semoga menemukan sentuhan rasa pada syaraf-syaraf bahagia. Dalam sejarah dikisahkan hidup Nabi Yusuf yang disebut Allah sebagai kisah terindah. Hidup Nabi Yusuf tanpa keluhan, ka­rena semuanya disadari sebagai sesuatu yang harus dijalani. Begitu juga kisah hidup Rasu­lullah Muhammad, walau selalu saja ada an­caman dan hinaan, tak pernah mengeluh dan menjalaninya bagai membaca sebuah kisah.

Ketika kita membaca cerpen, novel, seja­rah, atau menonton film, apakah kita kemudian berhenti membaca atau berhenti menonton ketika kisahnya sedang menyedihkan, penuh peran antagonis dan menguras air mata? Kita semakin penasaran dan bahkan kadang kita mengulang-ulangi episode itu. Lalu mengapa kita tak suka ketika episode itu terjadi pada diri kita? Mari kita berupaya dengan sisa kesa­baran, menjalani kehidupan tanpa keluhan.

============================================================
============================================================
============================================================